Mencari pekerjaan bisa dibilang merupakan perjalanan yang penuh harapan, tetapi juga penuh risiko, terutama dengan maraknya lowongan kerja palsu di internet.
Biar engga jadi korban penipuan, penting buat kamuuntuk memahami cara mengetahui lowongan kerja palsu.
Artikel ini akan membantu kamu buat kenali ciri-ciri lowongan kerja asli dan memberikan tips praktis untuk tetap aman.
Apa Itu Lowongan Kerja Palsu?
Lowongan kerja palsu adalah iklan yang sengaja dibuat untuk menipu pencari kerja. Biasanya, tujuan utama pelaku adalah mencuri data pribadi, meminta uang, atau memanfaatkan tenaga tanpa imbalan yang jelas.
Mengapa Banyak Lowongan Palsu?
- Kemudahan akses internet: Siapa saja bisa memposting informasi tanpa verifikasi.
- Kurangnya literasi digital: Banyak pencari kerja belum paham cara memeriksa kredibilitas informasi.
Dengan memahami motivasi pelaku, kamu dapat lebih berhati-hati dalam menilai lowongan kerja yang terlihat mencurigakan.
15 Ciri-Ciri Iklan Lowongan Kerja Palsu
Ada beberapa tanda yang dapat membantu kamu mengenali apakah sebuah lowongan kerja asli atau palsu. Berikut adalah cara mengetahuinya:
1. Iklan Lowongan Kerja dengan Bahasa yang Tidak Profesional
Salah satu tanda yang paling mudah dikenali dari lowongan kerja palsu adalah penggunaan bahasa yang engga profesional.
Kamu mungkin menemukan banyak kesalahan ejaan, tata bahasa yang kacau, atau kalimat yang tidak jelas.
Ini sering kali menunjukkan bahwa pembuat iklan tidak memiliki perhatian terhadap detail atau ingin terlihat lebih kredibel dari yang sebenarnya.
Bahasa yang buruk pada iklan ini juga dapat mencakup istilah-istilah yang berlebihan untuk menarik perhatian.
Misalnya, deskripsi pekerjaan yang tidak spesifik atau penggunaan kata-kata seperti “gampang” dan “langsung diterima” tanpa penjelasan tambahan.
Hal ini patut diwaspadai, karena perusahaan profesional umumnya memiliki standar komunikasi yang baik.
2. Tidak Membutuhkan Pengalaman atau Keahlian Sama Sekali
Lowongan kerja palsu sering kali menargetkan orang-orang yang sedang terdesak mencari pekerjaan.
Salah satu cara mereka melakukannya adalah dengan menawarkan posisi tanpa persyaratan pengalaman atau keahlian apa pun. Ini mungkin terdengar menggiurkan, tetapi sebaiknya kamu berhati-hati.
Posisi yang sah biasanya memerlukan minimal pengalaman kerja atau keahlian tertentu, bahkan untuk entry-level.
Jika sebuah pekerjaan tampak terlalu mudah untuk didapatkan, kemungkinan besar itu hanyalah jebakan untuk menarik perhatian kamu tanpa memberikan kesempatan kerja yang nyata.
3. Undangan Kerja yang Datang Tanpa Kamu Lamar
Pernahkah kamu menerima email atau pesan undangan kerja dari perusahaan yang bahkan tidak kamu kenal? Ini adalah salah satu modus yang sering digunakan dalam lowongan palsu.
Jika kamu tidak pernah melamar pekerjaan tersebut, besar kemungkinan tawaran itu adalah penipuan.
Penipu biasanya mendapatkan data kamu dari berbagai sumber online dan mengirimkan tawaran kerja secara massal.
Hal ini dilakukan untuk menjaring sebanyak mungkin korban. Selalu pastikan untuk memeriksa rekam jejak perusahaan sebelum menanggapi pesan seperti ini.
4. Penawaran Gaji yang Terlihat Terlalu Tinggi
Penipuan lowongan kerja sering kali menggunakan gaji fantastis sebagai daya tarik utama. Misalnya, pekerjaan dengan imbalan jutaan rupiah per bulan tanpa keahlian khusus.
Meskipun menggoda, tawaran seperti ini patut kamu curigai.
Perusahaan yang sah biasanya menawarkan gaji sesuai standar pasar dan kualifikasi kandidat.
Jika jumlah yang ditawarkan jauh melebihi ekspektasi tanpa alasan jelas, luangkan waktu untuk menyelidiki lebih lanjut agar tidak tertipu.
Misal nih, untuk posisi entry-level, kamu bisa dapatkan gaji Rp20 juta.
5. Informasi Perusahaan Tidak Bisa Diverifikasi
Lowongan kerja palsu sering kali engga mencantumkan informasi lengkap tentang perusahaan. Misalnya, tidak ada alamat kantor, nomor telepon, atau situs web resmi yang dapat diakses.
Hal ini menyulitkan pelamar untuk memverifikasi keaslian lowongan tersebut.
Sebuah perusahaan yang kredibel biasanya memiliki jejak digital, seperti profil di LinkedIn atau ulasan di Google.
Jika informasi ini tidak ditemukan, ada kemungkinan besar lowongan tersebut palsu. Jangan ragu untuk menanyakan lebih banyak detail sebelum melanjutkan.
6. Tautan atau Situs Web yang Terlihat Mencurigakan
Situs web yang digunakan dalam lowongan kerja palsu sering kali memiliki alamat yang aneh atau sulit diingat. Mereka juga mungkin menggunakan domain gratisan seperti “.blogspot” atau “.wordpress” yang tidak profesional.
Selain itu, perhatikan juga jika tautan yang diberikan mengarahkan kamu ke halaman dengan tampilan yang tidak meyakinkan.
Sebuah situs resmi biasanya memiliki desain yang rapi, URL yang jelas, dan informasi yang dapat dipercaya. Hindari mengklik tautan dari sumber yang meragukan.
7. Meminta Uang Sebelum Diterima Kerja
Permintaan pembayaran adalah salah satu ciri paling jelas dari lowongan kerja palsu. Penipu mungkin meminta kamu untuk membayar biaya pelatihan, administrasi, atau bahkan membeli peralatan kerja sebelum kamu diterima.
Ingatlah bahwa perusahaan yang sah tidak akan meminta uang kepada kandidatnya.
Semua proses perekrutan, termasuk pelatihan, biasanya ditanggung oleh perusahaan. Jadi, jangan pernah mengirimkan uang hanya karena takut kehilangan kesempatan.
8. Tawaran Kerja yang Datang Secara Tiba-Tiba
Penipu sering kali menghubungi kamu dengan penawaran kerja yang mendadak, tanpa proses seleksi yang jelas. Mereka mungkin mengatakan bahwa kamu terpilih secara eksklusif atau langsung memenuhi kualifikasi tanpa wawancara.
Jika situasi ini terjadi, kamu harus ekstra waspada. Proses rekrutmen yang sah biasanya memiliki tahapan seleksi, seperti screening CV dan wawancara, untuk memastikan kecocokan kandidat dengan posisi yang dibutuhkan.
9. Email Pengirim Terlihat Tidak Profesional
Perhatikan alamat email yang digunakan untuk menghubungi kamu. Lowongan palsu sering kali menggunakan email gratis seperti Gmail, Yahoo, atau domain yang terlihat aneh.
Sebaliknya, perusahaan yang kredibel umumnya menggunakan email resmi dengan domain perusahaan, seperti “@namaperusahaan.com.”
Pastikan kamu memeriksa detail ini sebelum memberikan respons terhadap tawaran kerja yang diterima.
10. Permintaan Informasi Pribadi yang Tidak Masuk Akal
Lowongan palsu sering kali meminta informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor rekening bank, salinan KTP, atau bahkan password email. Informasi ini bisa disalahgunakan untuk tindakan penipuan lainnya.
Sebuah perusahaan yang sah hanya akan meminta informasi pribadi setelah proses rekrutmen selesai, dan itupun untuk keperluan administratif.
Jika permintaan semacam ini datang terlalu dini, sebaiknya hindari memberikan informasi tersebut.
11. Rekrutmen Massal Tanpa Persyaratan Spesifik
Iklan lowongan kerja palsu sering kali mencantumkan rekrutmen besar-besaran dengan ratusan posisi kosong tanpa menyebutkan kualifikasi khusus. Ini adalah trik untuk menarik perhatian banyak orang sekaligus.
Rekrutmen yang sah biasanya memiliki kriteria yang jelas untuk setiap posisi. Pastikan kamu membaca deskripsi pekerjaan dengan teliti dan memeriksa apakah persyaratan yang disebutkan realistis.
Namun, ini tidak berlaku untuk perusahaan yang sedang mengadakan program internship secara masif. Perusahaan seperti ini biasanya punya tujuan untuk memberikan kesempatan kepada kandidat yang belum punya pengalaman kerja untuk bisa belajar di dunia profesional.
12. Janji Kerja dari Rumah dengan Penghasilan Tinggi
Kerja dari rumah tentu menjadi tren, tetapi lowongan palsu sering kali menyalahgunakan konsep ini. Mereka menjanjikan penghasilan besar dengan pekerjaan yang sangat mudah, seperti mengetik atau mengisi survei.
Jika tawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu memang hanya jebakan. Perusahaan yang sah akan memberikan rincian pekerjaan yang jelas, termasuk target dan kualifikasinya.
13. Tidak Ada Ulasan atau Reputasi Perusahaan
Perusahaan palsu sering kali tidak memiliki jejak digital yang dapat diverifikasi, seperti ulasan di media sosial atau profil LinkedIn. Ini menjadi salah satu indikator bahwa perusahaan tersebut tidak nyata.
Sebelum melamar, lakukan riset untuk mencari informasi tentang perusahaan. Jika tidak ada informasi apa pun yang ditemukan, sebaiknya kamu menghindari lowongan tersebut.
14. Taktik Mendesak untuk Mendapatkan Respons Cepat
Penipu sering kali mendesak kamu untuk segera merespons tawaran kerja mereka. Mereka mungkin menggunakan alasan seperti “kuota terbatas” atau “proses akan ditutup hari ini.”
Tekanan ini bertujuan untuk membuat kamu tidak sempat berpikir jernih atau melakukan verifikasi. Jika kamu merasa terburu-buru, berikan waktu kepada diri sendiri untuk mempertimbangkan tawaran tersebut dengan bijak.
15. Desain Iklan Yang Tidak Presisi
Lowongan palsu sering kali menggunakan menggunakan desain yang sangat buruk atau engga nyaman dipandang. Misalnya, logo yang gepeng atau lonjong, layout yang buruk, ataupun gambar yang tidak HD.
Walaupun engga mutlak, tapi ini bisa jadi salah satu indikasi yang perlu kamu cermati.
Tips Tambahan untuk Menghindari Penipuan Lowongan Kerja
Berikut adalah beberapa tips lainnya agar kamu tetap aman selama mencari pekerjaan:
a. Periksa Kredibilitas Perusahaan
- Kunjungi situs web resmi perusahaan.
- Periksa ulasan atau pengalaman orang lain di media sosial atau platform profesional seperti LinkedIn.
b. Hindari Memberikan Informasi Pribadi Secara Langsung
Jangan pernah membagikan data pribadi seperti nomor rekening, KTP, atau NPWP sebelum kamu yakin bahwa lowongan tersebut asli.
c. Gunakan Platform Pencarian Kerja Terpercaya
Selalu gunakan platform yang sudah terpercaya, seperti Jobstreet, LinkedIn, atau situs resmi perusahaan.
d. Verifikasi Alamat Perusahaan secara Langsung
Jika kamu ragu tentang keaslian lowongan, luangkan waktu untuk mengunjungi alamat perusahaan yang tertera. Gunakan aplikasi peta seperti Google Maps untuk memeriksa apakah alamat tersebut benar-benar ada dan relevan dengan perusahaan yang dimaksud.
Jika alamat yang diberikan adalah lokasi umum, seperti kafe atau gedung tanpa identifikasi kantor, kamu harus lebih berhati-hati. Perusahaan kredibel biasanya memiliki lokasi kantor yang jelas dan dapat diverifikasi.
e. Jangan Tergiur Iming-Iming Bonus Cepat
Beberapa penipu sering menjanjikan bonus besar untuk menarik perhatian kandidat. Misalnya, mereka mengatakan kamu akan mendapatkan “bonus langsung setelah satu minggu bekerja.”
Tawaran seperti ini biasanya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Selalu tanyakan detail pembayaran, termasuk metode dan frekuensinya. Perusahaan profesional umumnya memiliki struktur kompensasi yang jelas dan transparan.
f. Hubungi Pihak Internal Perusahaan
Salah satu cara untuk memverifikasi keaslian lowongan kerja adalah dengan menghubungi pihak internal perusahaan, seperti HR atau manajer rekrutmen.
Kamu bisa mencari kontak mereka melalui LinkedIn atau situs resmi perusahaan.
Ajukan pertanyaan langsung tentang lowongan tersebut, seperti proses rekrutmen atau dokumen yang harus disiapkan. Jika pihak perusahaan tidak mengenal lowongan tersebut, itu adalah tanda bahwa kamu harus waspada.
g. Jangan Terpaku pada Satu Tawaran Kerja
Jangan terlalu terburu-buru menerima tawaran kerja, terutama jika kamu belum yakin akan keasliannya. Luangkan waktu untuk membandingkan lowongan tersebut dengan tawaran lain yang relevan.
Pencarian pekerjaan adalah proses yang memerlukan kehati-hatian. Jika sebuah tawaran tampak terlalu mendesak atau memaksa kamu untuk segera membuat keputusan, pertimbangkan untuk menolaknya.
h. Cek Nama Perusahaan di Mesin Pencari
Melakukan pencarian cepat tentang nama perusahaan di Google bisa memberikan banyak informasi berharga. Cari tahu apakah ada ulasan negatif atau laporan terkait penipuan yang melibatkan nama perusahaan tersebut.
Jangan hanya melihat situs resmi perusahaan. Pastikan untuk memeriksa sumber eksternal, seperti forum atau media sosial, untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
i. Waspadai Lowongan yang Hanya Melalui Pesan Instan
Penipu sering menggunakan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp atau Telegram untuk menghubungi calon korban. Mereka mungkin mengatakan bahwa seluruh proses rekrutmen dilakukan melalui chat, tanpa wawancara langsung.
Perusahaan profesional umumnya menggunakan email resmi atau platform terpercaya untuk berkomunikasi. Hindari melanjutkan proses jika komunikasi hanya dilakukan melalui aplikasi pribadi.
j. Perhatikan Format Pengumuman Resmi
Lowongan kerja asli biasanya disampaikan dengan format yang rapi dan profesional. Jika kamu menerima tawaran kerja dalam bentuk file atau dokumen yang berantakan, penuh kesalahan ketik, atau tidak mencantumkan logo perusahaan, kamu harus berhati-hati.
Selain itu, perusahaan yang sah biasanya mencantumkan rincian kontak dan instruksi yang jelas pada pengumuman mereka.
k. Ajukan Pertanyaan Detail Selama Proses Rekrutmen
Jika kamu merasa ada yang mencurigakan, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan detail selama proses rekrutmen.
Misalnya, tanyakan tentang struktur organisasi perusahaan, tugas spesifik yang akan kamu jalankan, atau budaya kerja mereka.
Perusahaan palsu cenderung memberikan jawaban yang tidak jelas atau menghindari pertanyaan. Gunakan ini sebagai indikator untuk memutuskan langkah selanjutnya.
l. Gunakan Antivirus Saat Membuka Dokumen atau Tautan
Kadang-kadang, penipuan lowongan kerja juga melibatkan pengiriman file atau tautan yang berisi malware. Pastikan perangkat kamu dilengkapi dengan antivirus untuk mencegah risiko tersebut.
Jika kamu menerima file atau tautan dari pengirim yang mencurigakan, jangan langsung membukanya. Periksa terlebih dahulu apakah pengirim memiliki kredibilitas.
m. Jangan Memberikan Uang untuk Tes atau Pelatihan
Beberapa penipuan meminta kandidat membayar biaya untuk mengikuti tes atau pelatihan sebelum mereka “diterima.” Ini adalah tanda penipuan yang umum.
Perusahaan yang sah biasanya tidak membebankan biaya apa pun kepada kandidat selama proses rekrutmen. Jika ada biaya yang diminta, pastikan untuk memverifikasi keasliannya dengan pihak resmi perusahaan.
n. Selalu Periksa Subjek Email dengan Teliti
Email lowongan palsu sering kali memiliki subjek yang terlalu umum atau tidak relevan, seperti “Pekerjaan Mudah” atau “Peluang Besar Menunggu kamu.” Bandingkan ini dengan subjek email perusahaan yang profesional, yang biasanya mencantumkan posisi dan nama perusahaan secara jelas.
Jangan lupa untuk memeriksa pengirim email. Alamat email yang tidak profesional atau terlihat generik harus menjadi sinyal peringatan.
Apa yang Harus Dilakukan Kalau Nemu Lowongan Kerja Palsu?
Jika kamu menemukan atau merasa menjadi korban lowongan kerja palsu, berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:
a. Laporkan ke Pihak Berwenang
Laporkan ke Kementerian Tenaga Kerja atau platform tempat kamu menemukan lowongan tersebut.
b. Edukasi Orang Lain
Bagikan pengalaman kamu agar orang lain tidak menjadi korban. Edukasi adalah langkah penting untuk mengurangi kasus penipuan ini.
Penutup
Mengetahui cara mengetahui lowongan kerja palsu adalah keterampilan penting bagi pencari kerja di era digital.
Dengan memperhatikan tanda-tanda mencurigakan dan mengambil langkah pencegahan, kamu bisa melindungi diri dari penipuan.
Ingatlah untuk selalu waspada, verifikasi informasi, dan gunakan akal sehat saat mencari pekerjaan.
Jangan ragu untuk membagikan artikel ini kepada teman atau keluarga agar lebih banyak orang terhindar dari bahaya lowongan kerja palsu!