Di era digital ini, mencari pekerjaan tidak lagi terbatas pada mengirim lamaran via email dan menunggu panggilan misterius. Sekarang, kamu bisa memanfaatkan kekuatan chat untuk mencari peluang kerja. Chat menjadi pintu gerbang yang lebih personal dan cepat untuk menjalin komunikasi awal dengan perusahaan impianmu. Bayangkan, kamu bisa langsung menanyakan informasi lowongan kerja yang relevan, membangun rapport, dan menunjukkan antusiasmemu.
Namun, mengirim pesan chat untuk menanyakan lowongan kerja membutuhkan strategi yang tepat. Kamu tidak ingin terlihat seperti spammer atau orang yang tidak profesional. Kuncinya adalah mengirim pesan yang sopan, informatif, dan menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset tentang perusahaan tersebut. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam contoh chat menanyakan lowongan kerja yang efektif dan profesional.
Mengapa Chat Lebih Disukai?
Chat menawarkan kecepatan dan kemudahan yang tidak bisa ditandingi oleh metode komunikasi lainnya. Kamu bisa mendapatkan respons dalam hitungan menit, bukan hari. Selain itu, chat memungkinkan kamu untuk mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik dan mendapatkan jawaban yang lebih detail. Ini sangat berguna jika kamu memiliki pertanyaan mendalam tentang posisi yang kamu incar.
Selain itu, chat bisa menjadi cara yang lebih santai untuk memperkenalkan dirimu kepada perusahaan. Kamu bisa menunjukkan kepribadianmu yang sebenarnya tanpa terbebani oleh formalitas yang berlebihan. Namun, ingatlah untuk tetap menjaga profesionalisme dan kesopanan dalam setiap interaksi. Jangan sampai kamu mengirim pesan yang terlalu kasual atau bahkan tidak sopan.
Mempersiapkan Diri Sebelum Chat: Riset Itu Wajib!
Sebelum kamu mulai mengetik pesan pertama, lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang kamu targetkan. Cari tahu visi dan misi perusahaan, produk atau layanan yang mereka tawarkan, dan budaya kerja yang mereka anut. Informasi ini akan membantu kamu menyusun pesan yang relevan dan menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dengan perusahaan tersebut.
1. Mencari Informasi Lowongan Terbuka
Langkah pertama adalah mencari tahu apakah perusahaan tersebut sedang membuka lowongan kerja. Kamu bisa mengunjungi situs web perusahaan, akun media sosial mereka (LinkedIn, Instagram, Twitter), atau situs pencari kerja seperti JobStreet atau LinkedIn Jobs. Jika kamu menemukan lowongan yang sesuai dengan kualifikasimu, catat informasi penting seperti deskripsi pekerjaan, persyaratan, dan tanggal penutupan lamaran.
2. Memahami Kultur Perusahaan
Selain mencari informasi lowongan, penting juga untuk memahami kultur perusahaan. Apakah perusahaan tersebut memiliki budaya kerja yang formal atau informal? Apakah mereka mengutamakan kolaborasi tim atau individualisme? Informasi ini akan membantu kamu menyesuaikan gaya komunikasi kamu saat mengirim pesan chat. Kamu bisa mencari tahu informasi ini melalui artikel berita, ulasan karyawan di Glassdoor, atau bahkan melalui koneksi LinkedIn yang bekerja di perusahaan tersebut.
Contoh Chat Menanyakan Lowongan Kerja: Berbagai Skenario
Berikut adalah beberapa contoh chat menanyakan lowongan kerja yang bisa kamu adaptasi sesuai dengan situasi yang kamu hadapi:
Skenario 1: Menanyakan Lowongan Kerja Secara Umum
Kamu: “Selamat [pagi/siang/sore], Bapak/Ibu [Nama]. Perkenalkan, nama saya [Nama Kamu]. Saya sangat tertarik dengan [Nama Perusahaan] dan ingin menanyakan apakah saat ini ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang saya di bidang [Sebutkan Bidang]. Saya memiliki pengalaman [Sebutkan Pengalaman Singkat] dan sangat antusias untuk berkontribusi di [Nama Perusahaan]. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.”
Analisis: Pesan ini bersifat umum dan cocok untuk digunakan jika kamu tidak tahu apakah perusahaan sedang membuka lowongan atau tidak. Pesan ini menunjukkan ketertarikanmu pada perusahaan dan memberikan gambaran singkat tentang kualifikasimu.
Skenario 2: Menanyakan Lowongan Kerja Spesifik
Kamu: “Selamat [pagi/siang/sore], Bapak/Ibu [Nama]. Perkenalkan, nama saya [Nama Kamu]. Saya ingin menanyakan mengenai lowongan [Nama Posisi] yang saya lihat di [Sumber Informasi]. Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena [Sebutkan Alasan Singkat]. Saya memiliki pengalaman [Sebutkan Pengalaman Singkat] yang relevan dengan persyaratan yang disebutkan. Apakah posisi ini masih tersedia dan apakah ada informasi tambahan yang bisa saya dapatkan? Terima kasih.”
Analisis: Pesan ini lebih spesifik dan menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset tentang lowongan yang tersedia. Pesan ini juga menunjukkan bahwa kamu memahami persyaratan posisi dan memiliki pengalaman yang relevan.
Skenario 3: Menanyakan Kesempatan Magang
Kamu: “Selamat [pagi/siang/sore], Bapak/Ibu [Nama]. Perkenalkan, nama saya [Nama Kamu], seorang mahasiswa [Jurusan] di [Nama Universitas]. Saya sangat tertarik untuk magang di [Nama Perusahaan] dan ingin menanyakan apakah ada kesempatan magang yang tersedia di bidang [Sebutkan Bidang]. Saya memiliki minat yang besar dalam [Sebutkan Minat Singkat] dan ingin belajar lebih banyak tentang [Sebutkan Topik]. Terima kasih atas pertimbangannya.”
Analisis: Pesan ini ditujukan untuk menanyakan kesempatan magang. Pesan ini menunjukkan minatmu pada perusahaan dan bidang yang kamu ingin pelajari.
Tips Tambahan: Biar Chat Kamu Dibaca dan Dijawab
1. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Profesional
Meskipun chat terkesan lebih santai, tetap gunakan bahasa yang sopan dan profesional. Hindari penggunaan bahasa gaul yang berlebihan atau singkatan yang tidak jelas. Perhatikan tata bahasa dan ejaan agar pesanmu mudah dibaca dan dipahami.
2. Tunjukkan Antusiasme Tanpa Berlebihan
Tunjukkan antusiasmemu terhadap perusahaan dan posisi yang kamu incar, tetapi jangan berlebihan. Hindari penggunaan kata-kata hiperbolis atau klaim yang tidak realistis. Cukup tunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dan memiliki motivasi yang kuat.
3. Bersabar dan Jangan Memaksa
Setelah mengirim pesan, bersabarlah menunggu respons. Jangan mengirim pesan berulang-ulang atau memaksa orang untuk segera menjawab. Jika kamu belum mendapatkan respons dalam beberapa hari, kamu bisa mengirim pesan follow-up yang sopan.
Follow-Up yang Elegan: Jangan Sampai Dianggap Spam!
Jika kamu belum mendapatkan balasan setelah beberapa hari, mengirim follow-up adalah hal yang wajar. Namun, lakukan dengan elegan dan jangan sampai dianggap spam.
Contoh Pesan Follow-Up
“Selamat [pagi/siang/sore], Bapak/Ibu [Nama]. Saya [Nama Kamu] yang sebelumnya mengirimkan pesan mengenai [Topik Pesan Sebelumnya]. Saya hanya ingin memastikan pesan saya telah diterima. Jika ada informasi tambahan yang bisa saya berikan, mohon beritahu saya. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.”
Waktu yang Tepat untuk Follow-Up
Idealnya, tunggu 3-5 hari kerja sebelum mengirim pesan follow-up. Jangan mengirim pesan terlalu cepat karena bisa dianggap tidak sabar. Jika setelah follow-up kamu masih belum mendapatkan respons, mungkin perusahaan sedang sibuk atau tidak memiliki posisi yang sesuai dengan kualifikasimu. Jangan berkecil hati dan teruslah mencari peluang lain.
Chat Bukan Sekadar Pesan, Tapi Peluang!
Contoh Chat Menanyakan Lowongan Kerja bisa menjadi senjata ampuh dalam mencari pekerjaan di era digital ini. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, menggunakan bahasa yang sopan dan profesional, serta melakukan follow-up yang elegan, kamu bisa meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan impianmu. Ingatlah, chat bukan sekadar pesan, tapi peluang untuk membangun koneksi dan menunjukkan potensimu kepada perusahaan. Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan kekuatan chat dalam perjalanan kariermu!
Yuk cari tahu tips interview lainnya:
- Bikin Pede! Ini Perkenalan Interview Bahasa Inggris
- Interview Tanpa Grogi? 20+ List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Tax Specialist
- Hati-Hati! Ini Hal yang Harus Dihindari Saat Interview
- HRD Klepek-Klepek! List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Field Officer
- Jangan Minder! Ini Cara Menjawab Interview Belum Punya Pengalaman Kerja
- Contoh Jawaban Apa Kegagalan Terbesar Anda