Interview kerja itu ibarat kencan pertama: kesan pertama itu penting banget! Tapi sayangnya, masih banyak calon karyawan yang nggak sadar kalau mereka melakukan hal-hal yang bikin HRD ilfeel alias nggak suka. Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas tentang yang tidak disukai HRD saat interview. Siap-siap catat, ya!
Hal Yang Bikin HRD Engga Suka
1. Terlambat Datang ke Interview
Datang telat saat interview itu semacam sinyal merah besar buat HRD. Kenapa? Karena itu bisa menunjukkan kalau kamu kurang menghargai waktu orang lain. Padahal, ketepatan waktu adalah salah satu indikator profesionalitas yang paling dasar.
Baca Juga: Biar Nggak Nungguin PHP: Ini Ciri-Ciri Tidak Diterima Kerja
HRD biasanya langsung membuat catatan negatif kalau kandidat datang terlambat tanpa alasan jelas. Bahkan, meskipun kamu punya alasan macet atau hujan deras, sebaiknya tetap usahakan datang lebih awal.
Dengan begitu, kamu kasih kesan bahwa kamu serius dan menghargai proses seleksi kerja ini.
2. Penampilan Berantakan dan Tidak Rapi
Jangan salah, penampilan itu mencerminkan sikap dan kesiapan kamu. HRD bisa langsung kehilangan minat kalau kamu datang dengan baju kusut, rambut acak-acakan, atau sepatu kotor.
Meskipun kamu bukan melamar posisi model, tapi tampil rapi itu wajib.
Ingat, interview adalah momen kamu “menjual” diri. Nggak harus tampil mewah, tapi pastikan kamu terlihat bersih, rapi, dan sopan.
Ini juga menunjukkan bahwa kamu punya respect terhadap perusahaan dan proses rekrutmen.
3. Jawaban yang Terlalu Umum atau Mengada-ada
Pertanyaan klasik kayak “Ceritakan tentang diri Anda” atau “Kenapa Anda ingin bekerja di sini?” sering dijawab dengan template yang terlalu umum.
Misalnya, “Saya orang yang pekerja keras, jujur, dan bertanggung jawab.” Ya, semua orang juga bisa bilang gitu!
HRD lebih suka jawaban yang jujur, spesifik, dan mencerminkan pengalaman asli kamu.
Baca Juga: Awas! Ini Cara Membedakan Undangan Interview Kerja Asli dan Palsu
Hindari juga mengarang bebas apalagi bohong soal pengalaman kerja atau skill, karena bisa dicek kapan saja.
4. Terlalu Gugup atau Malah Terlalu Sok
Wajar kok kalau gugup saat interview, tapi jangan sampai kamu jadi blank, terbata-bata, atau salah ngomong. Latihan sebelum interview bisa bantu kamu lebih percaya diri.
Sebaliknya, jangan juga terlalu overconfidence sampai terkesan sombong.
Beberapa kandidat malah menjawab dengan gaya yang terlalu santai, seperti ngobrol sama temen.
HRD bisa merasa kamu kurang serius. Jadi, tetap ramah tapi jaga profesionalitas, ya!
5. Mengeluh Tentang Perusahaan Lama
Ini nih yang super sensitif: jangan pernah menjelekkan atasan atau perusahaan tempat kamu kerja sebelumnya. Meski pengalaman kamu buruk, sampaikan dengan bahasa yang netral dan profesional.
HRD biasanya akan menilai kepribadian kamu dari cara kamu membicarakan pengalaman kerja sebelumnya.
Kalau kamu gampang mengeluh atau menjelekkan tempat lama, mereka bisa khawatir kamu akan melakukan hal yang sama di perusahaan baru.
6. Tidak Tahu Apa-Apa Tentang Perusahaan
Sebelum interview, riset dulu dong tentang perusahaan yang kamu lamar. Minimal tahu nama CEO, bidang usaha, atau proyek terbaru. Kalau kamu datang tanpa tahu apa-apa, HRD bakal mikir kamu nggak serius.
Selain itu, pengetahuan kamu tentang perusahaan bisa jadi bahan obrolan yang menarik. HRD juga bakal nilai kamu sebagai kandidat yang inisiatif dan antusias.
7. Terlalu Fokus Sama Gaji
Memang, gaji itu penting. Tapi jangan sampai kamu terkesan hanya tertarik karena nominalnya. Kalau dari awal kamu sudah nanya, “Gajinya berapa, ya?”, HRD bisa ilfeel karena kesannya kamu nggak peduli sama posisi atau tantangan kerja di sana.
Baca Juga: Jangan Asal, Ini Cara Menolak Tawaran Kerja Karena Gaji Tidak Sesuai
Tunggu momen yang tepat untuk bahas soal gaji, misalnya ketika HRD sendiri yang membuka topik itu. Yang penting, tunjukkan dulu minat dan motivasi kamu untuk berkontribusi.
8. Nggak Punya Pertanyaan Balik
Di akhir interview, biasanya HRD bakal tanya, “Ada yang ingin ditanyakan?” Nah, di sinilah kamu punya kesempatan emas buat menunjukkan rasa ingin tahu dan ketertarikan kamu.
Kalau kamu jawab, “Nggak ada”, itu bisa jadi red flag. Siapkan pertanyaan tentang budaya kerja, sistem training, atau jenjang karier. Ini bikin kamu kelihatan serius dan punya tujuan jangka panjang.
9. Bahasa Tubuh yang Negatif
Bahasa tubuh itu sering kali lebih jujur dari kata-kata. HRD bisa menangkap sinyal negatif dari cara kamu duduk, gestur tangan, hingga tatapan mata.
Misalnya, duduk membungkuk, jarang kontak mata, atau terlalu banyak gerak bisa jadi tanda kamu nggak percaya diri.
Usahakan duduk tegak, senyum sewajarnya, dan lakukan kontak mata secara natural. Bahasa tubuh yang positif bisa meningkatkan kesan kamu secara keseluruhan.
10. Terlalu Jujur Tanpa Filter
Kejujuran itu penting, tapi bukan berarti semua hal harus kamu sampaikan apa adanya. Contohnya, bilang kamu nggak suka kerja tim, atau kamu suka bangun siang, jelas bukan hal yang mau didengar HRD.
Jadi, tetap jujur tapi pintar-pintar menyampaikan dengan cara yang elegan dan tidak menimbulkan kesan negatif. Ingat, ini interview kerja, bukan curhat colongan!
FAQ Seputar Interview
Apa saja yang dinilai HRD saat interview?
HRD biasanya menilai dari sikap, cara bicara, penampilan, kesiapan, serta motivasi kamu. Selain itu, mereka juga memperhatikan bagaimana kamu menjawab pertanyaan, kejujuran kamu, dan seberapa cocok kamu dengan budaya perusahaan.
Apa saja yang tidak boleh dikatakan saat wawancara keluar HRD?
Jangan pernah berkata kasar, menjelekkan perusahaan lama, terlalu banyak mengeluh, atau hanya fokus pada uang. Hindari juga jawaban-jawaban klise dan jangan bilang kamu nggak tahu apa-apa soal perusahaan yang kamu lamar.