Berikut ini adalah list pertanyaan dan jawaban interview kerja backend engineer (golang/java) yang bisa kamu pelajari sebelum menghadapi wawancara. Persiapkan dirimu dengan baik, karena persaingan di bidang ini cukup ketat! Artikel ini akan membantumu memahami pertanyaan yang mungkin diajukan dan memberikan contoh jawaban yang bisa kamu adaptasi.
Rahasia Dapur Backend: Persiapan Interview yang Matang
Dalam mempersiapkan diri menghadapi interview kerja sebagai backend engineer, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Pertama, pahami betul deskripsi pekerjaan yang dilamar. Kemudian, kuasai fundamental bahasa pemrograman yang digunakan, dalam hal ini Golang atau Java. Jangan lupakan juga pengetahuan tentang database, arsitektur microservices, dan prinsip-prinsip desain yang baik.
Selanjutnya, latih kemampuan problem solving kamu. Ini bisa dilakukan dengan mengerjakan soal-soal coding di platform seperti LeetCode atau HackerRank. Semakin banyak kamu berlatih, semakin cepat dan akurat kamu dalam menyelesaikan masalah yang diberikan saat interview. Jangan lupa juga untuk riset tentang perusahaan yang kamu lamar, pahami produk dan layanan yang mereka tawarkan, serta teknologi yang mereka gunakan.
List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Backend Engineer (Golang/Java)
Berikut adalah daftar pertanyaan dan jawaban yang sering muncul dalam interview kerja backend engineer (golang/java). Pelajari dengan seksama dan sesuaikan dengan pengalaman dan pengetahuan kamu.
Bakatmu = Masa Depanmu π
Berhenti melamar kerja asal-asalan! Dengan E-book MA02 β Tes Bakat ST-30, kamu bisa mengukur potensi diri, memahami hasilnya, dan tahu posisi kerja yang paling cocok.
Jangan buang waktu di jalur yang salah β tentukan karier sesuai bakatmu mulai hari ini!
π Download SekarangPertanyaan 1
Ceritakan tentang diri kamu dan pengalaman relevan dengan posisi backend engineer.
Jawaban:
Saya adalah seorang backend engineer dengan pengalaman [sebutkan tahun] tahun dalam mengembangkan aplikasi berbasis web dan microservices. Saya memiliki keahlian dalam bahasa pemrograman Golang dan Java, serta pengalaman dalam menggunakan berbagai database seperti PostgreSQL, MySQL, dan MongoDB. Saya juga familiar dengan prinsip-prinsip desain yang baik, seperti SOLID dan DRY.
Pertanyaan 2
Apa yang kamu ketahui tentang Golang/Java?
Jawaban:
Golang adalah bahasa pemrograman open source yang dikembangkan oleh Google. Golang dikenal karena performanya yang tinggi, konkurensi yang mudah, dan sintaks yang sederhana. Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang populer digunakan untuk membangun aplikasi enterprise. Java memiliki platform yang luas dan komunitas yang besar.
Pertanyaan 3
Apa perbedaan antara Golang dan Java?
Jawaban:
Golang adalah bahasa yang dikompilasi menjadi kode mesin, sementara Java membutuhkan Java Virtual Machine (JVM) untuk dieksekusi. Golang lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan performa tinggi dan konkurensi yang baik, sedangkan Java lebih cocok untuk aplikasi enterprise yang membutuhkan platform yang luas dan dukungan komunitas yang besar.
Promo sisa 3 orang! Dapatkan [Berkas Karir Lengkap] siap edit agar cepat diterima kerja/magang.
Download sekarang hanya Rp 29.000 (dari Rp 99.000) β akses seumur hidup!
Pertanyaan 4
Jelaskan apa itu microservices dan mengapa arsitektur ini penting?
Jawaban:
Microservices adalah pendekatan arsitektur yang memecah sebuah aplikasi besar menjadi beberapa layanan kecil yang independen. Setiap layanan memiliki tanggung jawab yang spesifik dan dapat dikembangkan, di-deploy, dan di-scale secara independen. Arsitektur microservices penting karena meningkatkan agility, scalability, dan resilience aplikasi.
Pertanyaan 5
Apa yang kamu ketahui tentang RESTful API?
Jawaban:
RESTful API adalah antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang mengikuti prinsip-prinsip REST (Representational State Transfer). RESTful API menggunakan protokol HTTP untuk melakukan operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) pada sumber daya. RESTful API populer karena mudah digunakan, scalable, dan dapat diakses oleh berbagai platform.
Pertanyaan 6
Bagaimana cara kamu menangani error dalam aplikasi backend?
Jawaban:
Saya menangani error dengan menggunakan mekanisme error handling yang disediakan oleh bahasa pemrograman yang saya gunakan. Dalam Golang, saya menggunakan error
interface dan panic/recover
untuk menangani error yang tidak terduga. Dalam Java, saya menggunakan try-catch
blocks untuk menangani exceptions. Saya juga menggunakan logging untuk mencatat error dan memantau kesehatan aplikasi.
LinkedIn = Jalan Cepat Dapat Kerja πΌπ
Jangan biarkan profilmu cuma jadi CV online. Dengan [EBOOK] Social Media Special LinkedIn β Kau Ga Harus Genius 1.0, kamu bisa ubah akun LinkedIn jadi magnet lowongan & peluang kerja.
π Belajar bikin profil standout, posting yang dilirik HRD, & strategi jaringan yang benar. Saatnya LinkedIn kerja buatmu, bukan cuma jadi etalase kosong.
π Ambil SekarangPertanyaan 7
Jelaskan apa itu SOLID principles dan bagaimana kamu menerapkannya dalam kode kamu?
Jawaban:
SOLID principles adalah lima prinsip desain yang membantu kita menulis kode yang lebih maintainable, reusable, dan extensible. Prinsip-prinsip tersebut adalah: Single Responsibility Principle, Open/Closed Principle, Liskov Substitution Principle, Interface Segregation Principle, dan Dependency Inversion Principle. Saya berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kode saya dengan memecah kode menjadi modul-modul kecil yang memiliki tanggung jawab yang jelas, menggunakan inheritance dan polymorphism dengan hati-hati, dan menggunakan dependency injection untuk mengurangi coupling antar modul.
Pertanyaan 8
Bagaimana cara kamu melakukan testing pada aplikasi backend?
Jawaban:
Saya melakukan testing pada aplikasi backend dengan menggunakan berbagai jenis testing, seperti unit testing, integration testing, dan end-to-end testing. Unit testing digunakan untuk menguji unit kode terkecil, seperti fungsi atau method. Integration testing digunakan untuk menguji interaksi antar modul. End-to-end testing digunakan untuk menguji seluruh sistem dari awal hingga akhir. Saya menggunakan framework testing seperti testing
package di Golang dan JUnit di Java.
Pertanyaan 9
Bagaimana cara kamu melakukan debugging pada aplikasi backend?
Jawaban:
Saya melakukan debugging pada aplikasi backend dengan menggunakan berbagai tools dan teknik, seperti logging, debuggers, dan profilers. Logging digunakan untuk mencatat informasi tentang jalannya aplikasi. Debuggers digunakan untuk menghentikan eksekusi aplikasi pada titik tertentu dan memeriksa state variabel. Profilers digunakan untuk menganalisis performa aplikasi dan mencari bottleneck.
Pertanyaan 10
Bagaimana cara kamu melakukan scaling pada aplikasi backend?
Jawaban:
Saya melakukan scaling pada aplikasi backend dengan menggunakan berbagai teknik, seperti horizontal scaling, vertical scaling, dan caching. Horizontal scaling melibatkan menambahkan lebih banyak instance aplikasi ke dalam cluster. Vertical scaling melibatkan meningkatkan sumber daya (CPU, RAM) pada setiap instance aplikasi. Caching digunakan untuk menyimpan data yang sering diakses dalam memori untuk mengurangi latensi.
Pertanyaan 11
Apa yang kamu ketahui tentang containerization (Docker)?
Jawaban:
Containerization adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk mengemas aplikasi dan semua dependensinya ke dalam sebuah container. Container dapat di-deploy ke berbagai lingkungan tanpa perlu khawatir tentang perbedaan konfigurasi. Docker adalah platform containerization yang populer.
Pertanyaan 12
Apa yang kamu ketahui tentang orchestration (Kubernetes)?
Jawaban:
Orchestration adalah proses mengelola dan mengotomatiskan deployment, scaling, dan manajemen container. Kubernetes adalah platform orchestration container yang populer.
Pertanyaan 13
Bagaimana kamu memastikan keamanan aplikasi backend?
Jawaban:
Saya memastikan keamanan aplikasi backend dengan menggunakan berbagai teknik, seperti otentikasi, otorisasi, input validation, dan output encoding. Otentikasi digunakan untuk memverifikasi identitas pengguna. Otorisasi digunakan untuk membatasi akses pengguna ke sumber daya tertentu. Input validation digunakan untuk mencegah serangan injection. Output encoding digunakan untuk mencegah serangan cross-site scripting (XSS).
Pertanyaan 14
Jelaskan apa itu database transaction dan mengapa penting?
Jawaban:
Database transaction adalah urutan operasi database yang diperlakukan sebagai satu unit logis. Jika salah satu operasi dalam transaction gagal, maka seluruh transaction akan di-rollback ke state sebelumnya. Database transaction penting untuk memastikan konsistensi data.
Pertanyaan 15
Apa perbedaan antara SQL dan NoSQL database?
Jawaban:
SQL database (seperti PostgreSQL dan MySQL) menggunakan bahasa SQL untuk mengelola data. SQL database cocok untuk data yang terstruktur dan membutuhkan konsistensi yang tinggi. NoSQL database (seperti MongoDB dan Cassandra) tidak menggunakan bahasa SQL. NoSQL database cocok untuk data yang tidak terstruktur dan membutuhkan scalability yang tinggi.
Pertanyaan 16
Bagaimana cara kamu mengoptimalkan query database?
Jawaban:
Saya mengoptimalkan query database dengan menggunakan berbagai teknik, seperti indexing, query optimization, dan caching. Indexing digunakan untuk mempercepat pencarian data. Query optimization digunakan untuk menulis query yang efisien. Caching digunakan untuk menyimpan hasil query dalam memori untuk mengurangi latensi.
Pertanyaan 17
Apa yang kamu ketahui tentang message queue (Kafka, RabbitMQ)?
Jawaban:
Message queue adalah sistem yang digunakan untuk mengirim pesan antar aplikasi. Kafka dan RabbitMQ adalah platform message queue yang populer. Message queue digunakan untuk memisahkan aplikasi dan meningkatkan scalability.
Pertanyaan 18
Bagaimana kamu memantau (monitoring) aplikasi backend?
Jawaban:
Saya memantau aplikasi backend dengan menggunakan berbagai tools dan teknik, seperti logging, metrics, dan alerting. Logging digunakan untuk mencatat informasi tentang jalannya aplikasi. Metrics digunakan untuk mengukur performa aplikasi. Alerting digunakan untuk memberi tahu saya jika ada masalah dengan aplikasi.
Pertanyaan 19
Apa pengalaman kamu dengan cloud computing (AWS, Azure, GCP)?
Jawaban:
Saya memiliki pengalaman dengan cloud computing, terutama dengan [sebutkan platform cloud yang kamu kuasai]. Saya pernah menggunakan layanan seperti [sebutkan layanan cloud yang kamu gunakan] untuk [sebutkan kegunaannya].
Pertanyaan 20
Bagaimana kamu tetap up-to-date dengan teknologi terbaru di bidang backend development?
Jawaban:
Saya tetap up-to-date dengan teknologi terbaru dengan membaca blog, mengikuti konferensi, dan bereksperimen dengan teknologi baru.
Pertanyaan 21
Apa tantangan terbesar yang pernah kamu hadapi sebagai backend engineer dan bagaimana kamu mengatasinya?
Jawaban:
[Ceritakan pengalaman kamu mengatasi tantangan teknis. Fokus pada proses pemecahan masalah dan hasil yang dicapai.]
Pertanyaan 22
Apa kontribusi terbesar yang pernah kamu berikan dalam sebuah proyek backend?
Jawaban:
[Ceritakan kontribusi signifikan kamu dalam sebuah proyek. Sebutkan metrik yang terukur jika memungkinkan.]
Pertanyaan 23
Bagaimana kamu bekerja dalam tim?
Jawaban:
Saya menikmati bekerja dalam tim dan percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Saya selalu berusaha untuk berkomunikasi secara efektif dengan anggota tim lainnya dan memberikan kontribusi yang positif.
Pertanyaan 24
Apa ekspektasi gaji kamu?
Jawaban:
Ekspektasi gaji saya berada di kisaran [sebutkan kisaran gaji] per bulan. Saya terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut tentang hal ini berdasarkan pengalaman dan kualifikasi saya, serta benefit yang ditawarkan oleh perusahaan.
Pertanyaan 25
Apa yang membuat kamu tertarik bekerja di perusahaan kami?
Jawaban:
Saya tertarik bekerja di perusahaan Anda karena [sebutkan alasan yang spesifik dan relevan dengan perusahaan, misalnya reputasi perusahaan, inovasi teknologi, atau budaya kerja]. Saya percaya bahwa keahlian dan pengalaman saya dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perusahaan Anda.
Pertanyaan 26
Apa pertanyaan yang ingin kamu ajukan kepada kami?
Jawaban:
[Ajukan pertanyaan yang menunjukkan minat kamu terhadap perusahaan dan posisi yang dilamar. Hindari pertanyaan yang jawabannya sudah tersedia di website perusahaan.]
Pertanyaan 27
Jelaskan apa itu goroutine di Golang?
Jawaban:
Goroutine adalah fungsi yang dapat berjalan secara bersamaan (concurrently) dengan fungsi lainnya. Goroutine ringan dan membutuhkan sumber daya yang lebih sedikit dibandingkan thread.
Pertanyaan 28
Apa yang kamu ketahui tentang garbage collection di Java?
Jawaban:
Garbage collection adalah proses otomatis yang membersihkan memori yang tidak lagi digunakan oleh program Java. Garbage collection membantu mencegah memory leak dan meningkatkan performa aplikasi.
Pertanyaan 29
Bagaimana cara kamu mengelola dependencies dalam proyek Golang/Java?
Jawaban:
Dalam Golang, saya menggunakan go modules
untuk mengelola dependencies. Dalam Java, saya menggunakan Maven atau Gradle.
Pertanyaan 30
Berikan contoh penggunaan design pattern yang pernah kamu implementasikan.
Jawaban:
[Berikan contoh konkret penggunaan design pattern seperti Factory, Singleton, atau Observer dalam proyek yang pernah kamu kerjakan.]
Tugas dan Tanggung Jawab Backend Engineer (Golang/Java)
Tugas dan tanggung jawab seorang backend engineer (golang/java) meliputi perancangan, pengembangan, pengujian, dan pemeliharaan aplikasi backend. Kamu juga bertanggung jawab untuk memastikan aplikasi backend berjalan dengan optimal, aman, dan scalable. Selain itu, kamu perlu berkolaborasi dengan tim frontend, tim QA, dan tim DevOps untuk memastikan seluruh sistem berjalan dengan lancar.
Lebih detailnya, kamu akan terlibat dalam pengembangan API, integrasi dengan database, implementasi logika bisnis, dan penulisan unit test. Kamu juga akan bertanggung jawab untuk melakukan code review, memecahkan masalah (troubleshooting), dan memberikan solusi yang efektif. Kemampuan untuk bekerja secara mandiri maupun dalam tim sangatlah penting.
Skill Penting Untuk Menjadi Backend Engineer (Golang/Java)
Untuk menjadi backend engineer yang sukses, kamu perlu memiliki kombinasi antara hard skills dan soft skills. Hard skills meliputi penguasaan bahasa pemrograman Golang atau Java, pengetahuan tentang database (SQL dan NoSQL), pemahaman tentang arsitektur microservices, dan pengalaman dengan tools seperti Docker dan Kubernetes.
Soft skills yang penting antara lain adalah kemampuan problem solving, kemampuan komunikasi, kemampuan bekerja dalam tim, dan kemampuan belajar dengan cepat. Kamu juga perlu memiliki mindset yang berorientasi pada hasil dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kode yang kamu tulis. Kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis juga sangat penting untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Tips Jitu Menghadapi Interview Backend Engineer
Selain menguasai pertanyaan dan jawaban di atas, ada beberapa tips jitu yang bisa kamu terapkan saat interview. Pertama, berikan jawaban yang jelas, ringkas, dan relevan dengan pertanyaan yang diajukan. Kedua, tunjukkan antusiasme dan minat kamu terhadap posisi yang dilamar. Ketiga, jangan takut untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas.
Keempat, persiapkan portofolio proyek yang pernah kamu kerjakan. Ini akan membantu kamu menunjukkan kemampuan dan pengalaman kamu secara konkret. Kelima, berpakaianlah dengan rapi dan sopan. Terakhir, datanglah tepat waktu dan bersikaplah profesional selama interview.
Setelah Interview: Follow-up yang Efektif
Setelah interview selesai, jangan lupa untuk mengirimkan email ucapan terima kasih kepada interviewer. Email ini menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu dan kesempatan yang telah diberikan. Kamu juga bisa menanyakan tentang timeline proses rekrutmen.
Jika kamu belum mendapatkan kabar setelah beberapa minggu, jangan ragu untuk mengirimkan email follow-up. Tanyakan tentang status aplikasi kamu dan tunjukkan kembali minat kamu terhadap posisi yang dilamar. Follow-up yang efektif dapat meningkatkan peluang kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan.
Yuk cari tahu tips interview lainnya:
- Bikin Pede! Ini Perkenalan Interview Bahasa Inggris
- Interview Tanpa Grogi? 20+ List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Tax Specialist
- Hati-Hati! Ini Hal yang Harus Dihindari Saat Interview
- HRD Klepek-Klepek! List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Field Officer
- Jangan Minder! Ini Cara Menjawab Interview Belum Punya Pengalaman Kerja
- Contoh Jawaban Apa Kegagalan Terbesar Anda