Berikut adalah list pertanyaan dan jawaban interview kerja liquidity risk analyst yang bisa kamu pelajari untuk persiapan menghadapi wawancara. Mempersiapkan diri dengan baik akan meningkatkan kepercayaan diri dan kesempatan kamu untuk lolos.
Menjelajahi Dunia Analisis Risiko Likuiditas: Panduan Lengkap
Analisis risiko likuiditas memegang peranan krusial dalam menjaga stabilitas keuangan suatu lembaga. Seorang liquidity risk analyst bertugas untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko likuiditas yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Pekerjaan ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang pasar keuangan, regulasi perbankan, dan kemampuan analisis yang kuat.
Oleh karena itu, persiapan matang sangat dibutuhkan sebelum menghadapi wawancara kerja untuk posisi ini. Artikel ini akan membantumu dengan menyediakan daftar pertanyaan dan jawaban interview kerja liquidity risk analyst, penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab, serta skill penting yang perlu kamu kuasai.
List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Liquidity Risk Analyst
Bagian ini akan membahas berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan saat wawancara, beserta contoh jawaban yang bisa kamu adaptasi. Ingatlah untuk selalu menyesuaikan jawabanmu dengan pengalaman dan pengetahuan yang kamu miliki.
Bakatmu = Masa Depanmu 🚀
Berhenti melamar kerja asal-asalan! Dengan E-book MA02 – Tes Bakat ST-30, kamu bisa mengukur potensi diri, memahami hasilnya, dan tahu posisi kerja yang paling cocok.
Jangan buang waktu di jalur yang salah — tentukan karier sesuai bakatmu mulai hari ini!
👉 Download SekarangPertanyaan 1
Ceritakan tentang pengalaman kamu terkait manajemen risiko likuiditas.
Jawaban:
Dalam pengalaman saya sebelumnya, saya bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan model pengukuran risiko likuiditas, termasuk stress testing dan analisis skenario. Saya juga terlibat dalam penyusunan laporan risiko likuiditas secara berkala untuk manajemen senior dan regulator. Selain itu, saya aktif berpartisipasi dalam komite manajemen aset dan liabilitas (ALCO) untuk memberikan rekomendasi terkait strategi pengelolaan likuiditas.
Pertanyaan 2
Apa yang kamu ketahui tentang Basel III dan dampaknya terhadap manajemen risiko likuiditas?
Jawaban:
Basel III merupakan kerangka regulasi internasional yang bertujuan untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan global. Dalam konteks manajemen risiko likuiditas, Basel III memperkenalkan beberapa rasio penting, seperti Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR). LCR mengharuskan bank untuk memiliki aset likuid berkualitas tinggi yang cukup untuk menutupi arus kas keluar bersih selama 30 hari ke depan dalam kondisi stress. Sementara itu, NSFR mengharuskan bank untuk memiliki pendanaan stabil yang cukup untuk mendukung aset illikuid dalam jangka waktu satu tahun. Basel III secara signifikan meningkatkan standar manajemen risiko likuiditas dan mengharuskan bank untuk lebih proaktif dalam mengelola likuiditas mereka.
Pertanyaan 3
Jelaskan apa itu Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan bagaimana cara menghitungnya.
Jawaban:
Liquidity Coverage Ratio (LCR) adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam kondisi stress. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah aset likuid berkualitas tinggi (High-Quality Liquid Assets/HQLA) dengan total arus kas keluar bersih selama 30 hari ke depan. Formula sederhananya adalah: LCR = (HQLA / Total Arus Kas Keluar Bersih) * 100%. HQLA meliputi aset yang mudah dikonversi menjadi uang tunai dengan nilai yang stabil, seperti kas, surat berharga pemerintah, dan obligasi korporasi tertentu.
Promo sisa 3 orang! Dapatkan [Berkas Karir Lengkap] siap edit agar cepat diterima kerja/magang.
Download sekarang hanya Rp 29.000 (dari Rp 99.000) — akses seumur hidup!
Pertanyaan 4
Bagaimana kamu melakukan stress testing untuk risiko likuiditas?
Jawaban:
Saya melakukan stress testing dengan mengembangkan skenario-skenario stress yang berbeda, seperti penurunan peringkat kredit, penarikan dana besar-besaran oleh nasabah, atau gangguan di pasar keuangan. Untuk setiap skenario, saya menghitung dampaknya terhadap posisi likuiditas bank, termasuk arus kas masuk dan keluar, serta nilai aset likuid. Hasil stress testing kemudian digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dalam manajemen likuiditas dan untuk mengembangkan rencana kontingensi yang sesuai.
Pertanyaan 5
Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko likuiditas suatu bank?
Jawaban:
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi risiko likuiditas, termasuk kondisi ekonomi makro, sentimen pasar, kualitas aset bank, konsentrasi pendanaan, dan reputasi bank. Perubahan suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi arus kas masuk dan keluar bank. Sentimen pasar yang negatif dapat memicu penarikan dana oleh nasabah. Kualitas aset yang buruk dapat mengurangi nilai aset likuid bank. Konsentrasi pendanaan pada sejumlah kecil nasabah dapat meningkatkan risiko likuiditas jika nasabah tersebut menarik dana secara tiba-tiba. Reputasi bank yang buruk juga dapat mempengaruhi kemampuan bank untuk menarik pendanaan.
Pertanyaan 6
Bagaimana kamu akan memantau dan mengelola risiko likuiditas harian?
Jawaban:
Saya akan memantau posisi likuiditas harian dengan menggunakan berbagai indikator, seperti saldo kas, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan-to-deposit ratio), dan penggunaan fasilitas pendanaan jangka pendek. Saya juga akan memantau perkembangan di pasar keuangan dan berita-berita yang dapat mempengaruhi likuiditas bank. Jika saya melihat adanya tanda-tanda peningkatan risiko likuiditas, saya akan segera mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengurangi pinjaman, meningkatkan simpanan, atau menjual aset likuid.
LinkedIn = Jalan Cepat Dapat Kerja 💼🚀
Jangan biarkan profilmu cuma jadi CV online. Dengan [EBOOK] Social Media Special LinkedIn – Kau Ga Harus Genius 1.0, kamu bisa ubah akun LinkedIn jadi magnet lowongan & peluang kerja.
📘 Belajar bikin profil standout, posting yang dilirik HRD, & strategi jaringan yang benar. Saatnya LinkedIn kerja buatmu, bukan cuma jadi etalase kosong.
👉 Ambil SekarangPertanyaan 7
Apa yang kamu ketahui tentang transfer pricing dan dampaknya terhadap risiko likuiditas?
Jawaban:
Transfer pricing adalah penentuan harga barang dan jasa yang ditransfer antar entitas dalam satu perusahaan multinasional. Transfer pricing dapat mempengaruhi risiko likuiditas jika entitas yang berbeda memiliki kebutuhan likuiditas yang berbeda. Misalnya, jika suatu entitas di luar negeri mengalami kesulitan likuiditas, entitas induk dapat mentransfer dana ke entitas tersebut dengan harga yang tidak wajar, yang dapat mengurangi likuiditas entitas induk.
Pertanyaan 8
Bagaimana kamu akan berkomunikasi dengan manajemen senior dan regulator mengenai risiko likuiditas?
Jawaban:
Saya akan berkomunikasi dengan manajemen senior dan regulator secara teratur mengenai risiko likuiditas. Saya akan menyajikan laporan risiko likuiditas yang jelas dan ringkas, serta memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengelola risiko likuiditas. Saya juga akan siap untuk menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan yang lebih rinci jika diperlukan.
Pertanyaan 9
Jelaskan perbedaan antara pendanaan stabil dan pendanaan tidak stabil. Berikan contoh.
Jawaban:
Pendanaan stabil adalah sumber pendanaan yang cenderung stabil dan tidak mudah ditarik oleh investor atau deposan. Contohnya termasuk simpanan ritel, modal sendiri, dan utang jangka panjang. Pendanaan tidak stabil adalah sumber pendanaan yang lebih rentan terhadap penarikan. Contohnya termasuk simpanan korporasi besar, pendanaan pasar uang, dan repurchase agreement (repo).
Pertanyaan 10
Apa itu contingent funding plan (CFP) dan mengapa penting?
Jawaban:
Contingent Funding Plan (CFP) adalah rencana kontingensi yang merinci tindakan yang akan diambil oleh bank jika terjadi krisis likuiditas. CFP mencakup identifikasi potensi sumber pendanaan alternatif, prosedur untuk mengakses sumber pendanaan tersebut, dan strategi komunikasi untuk menenangkan pasar dan nasabah. CFP sangat penting karena memungkinkan bank untuk merespon krisis likuiditas dengan cepat dan efektif, sehingga meminimalkan dampaknya terhadap stabilitas keuangan.
Pertanyaan 11
Bagaimana kamu mengelola risiko likuiditas dalam mata uang asing?
Jawaban:
Mengelola risiko likuiditas dalam mata uang asing melibatkan pemantauan posisi mata uang asing bank, termasuk aset dan liabilitas dalam mata uang asing. Hal ini juga melibatkan pengelolaan arus kas masuk dan keluar dalam mata uang asing, serta memastikan bahwa bank memiliki akses ke sumber pendanaan dalam mata uang asing jika diperlukan. Strategi lindung nilai (hedging) juga dapat digunakan untuk mengurangi risiko likuiditas dalam mata uang asing.
Pertanyaan 12
Jelaskan apa itu "haircut" dalam konteks manajemen risiko likuiditas.
Jawaban:
"Haircut" adalah pengurangan nilai suatu aset yang digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman atau transaksi repo. Pengurangan ini mencerminkan risiko bahwa nilai aset tersebut dapat menurun selama periode pinjaman atau repo. Semakin tinggi risiko aset, semakin besar haircut yang akan diterapkan. Haircut digunakan untuk melindungi pemberi pinjaman dari kerugian jika peminjam gagal membayar pinjaman.
Pertanyaan 13
Bagaimana kamu akan menganalisis laporan keuangan untuk mengidentifikasi potensi risiko likuiditas?
Jawaban:
Saya akan menganalisis laporan keuangan dengan fokus pada beberapa area kunci, seperti rasio likuiditas, struktur pendanaan, kualitas aset, dan profitabilitas. Saya akan memantau tren dalam rasio likuiditas, seperti LCR dan NSFR, untuk mengidentifikasi potensi masalah likuiditas. Saya juga akan menganalisis struktur pendanaan untuk memastikan bahwa bank tidak terlalu bergantung pada pendanaan jangka pendek atau pendanaan yang tidak stabil. Kualitas aset akan dinilai untuk memastikan bahwa aset bank mudah dikonversi menjadi uang tunai. Akhirnya, profitabilitas akan dianalisis untuk memastikan bahwa bank menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mendukung operasinya.
Pertanyaan 14
Apa yang kamu ketahui tentang peran bank sentral dalam manajemen likuiditas?
Jawaban:
Bank sentral memiliki peran penting dalam manajemen likuiditas. Bank sentral menyediakan fasilitas pendanaan darurat untuk bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Bank sentral juga mengatur tingkat suku bunga dan melakukan operasi pasar terbuka untuk mempengaruhi likuiditas di pasar keuangan. Selain itu, bank sentral mengawasi dan mengatur bank-bank untuk memastikan bahwa mereka mengelola risiko likuiditas dengan baik.
Pertanyaan 15
Bagaimana kamu akan menangani situasi di mana bank mengalami kekurangan likuiditas yang signifikan?
Jawaban:
Jika bank mengalami kekurangan likuiditas yang signifikan, langkah pertama adalah mengaktifkan Contingent Funding Plan (CFP). CFP akan merinci tindakan yang perlu diambil untuk mengatasi krisis likuiditas. Tindakan ini mungkin termasuk menjual aset likuid, mengakses fasilitas pendanaan darurat dari bank sentral, atau mencari pendanaan dari sumber lain. Penting juga untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan nasabah dan regulator untuk menenangkan pasar dan mencegah penarikan dana lebih lanjut.
Pertanyaan 16
Apa pendapat kamu tentang penggunaan model untuk mengelola risiko likuiditas? Apa kelebihan dan kekurangannya?
Jawaban:
Model sangat penting dalam mengelola risiko likuiditas, karena memungkinkan kita untuk memproyeksikan arus kas, mengukur risiko, dan melakukan stress testing. Namun, model memiliki keterbatasan. Model bergantung pada asumsi yang mungkin tidak selalu akurat. Model juga dapat menjadi terlalu kompleks dan sulit dipahami. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan model dengan hati-hati dan untuk selalu mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaan 17
Bagaimana kamu akan menjaga diri kamu tetap update dengan perkembangan terbaru dalam manajemen risiko likuiditas?
Jawaban:
Saya akan menjaga diri saya tetap update dengan perkembangan terbaru dalam manajemen risiko likuiditas dengan membaca publikasi industri, menghadiri konferensi, dan mengikuti pelatihan. Saya juga akan berlangganan newsletter dan blog yang relevan. Selain itu, saya akan terus belajar dari pengalaman saya sendiri dan dari pengalaman rekan-rekan saya.
Pertanyaan 18
Ceritakan tentang suatu waktu ketika kamu harus membuat keputusan sulit terkait manajemen risiko likuiditas.
Jawaban:
[Ceritakan pengalaman spesifik kamu. Pastikan untuk menjelaskan situasinya, tindakan yang kamu ambil, dan hasilnya.]
Pertanyaan 19
Apa yang kamu cari dalam sebuah tim dan bagaimana kamu akan berkontribusi pada tim kami?
Jawaban:
Saya mencari tim yang kolaboratif, suportif, dan berorientasi pada hasil. Saya akan berkontribusi pada tim dengan membawa keahlian dan pengalaman saya dalam manajemen risiko likuiditas. Saya juga akan menjadi pemain tim yang baik, siap membantu rekan-rekan saya, dan berkontribusi pada suasana kerja yang positif.
Pertanyaan 20
Menurut kamu, apa tantangan terbesar yang dihadapi oleh liquidity risk analyst saat ini?
Jawaban:
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh liquidity risk analyst saat ini adalah kompleksitas regulasi yang terus meningkat, volatilitas pasar yang tinggi, dan ketersediaan data yang terbatas. Regulasi yang kompleks membutuhkan pemahaman yang mendalam dan kemampuan untuk mengimplementasikannya secara efektif. Volatilitas pasar yang tinggi meningkatkan risiko likuiditas dan membutuhkan pemantauan yang cermat. Ketersediaan data yang terbatas dapat mempersulit pengukuran dan pengelolaan risiko likuiditas.
Pertanyaan 21
Bagaimana kamu akan memastikan bahwa kamu mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang relevan?
Jawaban:
Saya akan memastikan bahwa saya mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang relevan dengan membaca dan memahami peraturan dan kebijakan tersebut. Saya juga akan mengikuti pelatihan dan seminar tentang kepatuhan. Selain itu, saya akan bertanya kepada supervisor saya atau departemen kepatuhan jika saya memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.
Pertanyaan 22
Apa yang kamu ketahui tentang teknologi yang digunakan dalam manajemen risiko likuiditas?
Jawaban:
Ada berbagai teknologi yang digunakan dalam manajemen risiko likuiditas, termasuk sistem manajemen data, model risiko, dan platform pelaporan. Sistem manajemen data digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan data yang relevan. Model risiko digunakan untuk mengukur dan memproyeksikan risiko likuiditas. Platform pelaporan digunakan untuk menghasilkan laporan risiko likuiditas untuk manajemen senior dan regulator.
Pertanyaan 23
Bagaimana kamu akan menangani situasi di mana kamu tidak setuju dengan keputusan yang dibuat oleh manajemen senior?
Jawaban:
Jika saya tidak setuju dengan keputusan yang dibuat oleh manajemen senior, saya akan menyatakan pendapat saya dengan hormat dan profesional. Saya akan menjelaskan alasan saya tidak setuju dan menyajikan bukti yang mendukung pendapat saya. Namun, pada akhirnya, saya akan menghormati keputusan manajemen senior dan melaksanakannya dengan sebaik mungkin.
Pertanyaan 24
Apa yang kamu ketahui tentang tren terbaru dalam pasar keuangan dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi risiko likuiditas?
Jawaban:
Tren terbaru dalam pasar keuangan, seperti peningkatan penggunaan teknologi finansial (fintech) dan pertumbuhan pasar aset kripto, dapat mempengaruhi risiko likuiditas. Fintech dapat mengubah cara bank berinteraksi dengan nasabah dan dapat menciptakan peluang dan tantangan baru untuk manajemen likuiditas. Pasar aset kripto sangat volatil dan dapat mempengaruhi likuiditas bank jika bank memiliki eksposur ke pasar tersebut.
Pertanyaan 25
Bagaimana kamu akan membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dari departemen lain?
Jawaban:
Saya akan membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dari departemen lain dengan bersikap ramah, membantu, dan profesional. Saya akan berusaha untuk memahami perspektif mereka dan bekerja sama dengan mereka untuk mencapai tujuan bersama. Saya juga akan menghadiri acara-acara sosial dan berpartisipasi dalam kegiatan tim.
Pertanyaan 26
Apa motivasi kamu untuk bekerja di bidang manajemen risiko likuiditas?
Jawaban:
Saya termotivasi untuk bekerja di bidang manajemen risiko likuiditas karena saya tertarik dengan pasar keuangan dan saya ingin berkontribusi pada stabilitas sistem keuangan. Saya juga menikmati tantangan dalam menganalisis data, mengidentifikasi risiko, dan mengembangkan solusi.
Pertanyaan 27
Bagaimana kamu akan mengelola waktu kamu dan memprioritaskan tugas-tugas kamu?
Jawaban:
Saya akan mengelola waktu saya dan memprioritaskan tugas-tugas saya dengan membuat daftar tugas, menetapkan tenggat waktu, dan fokus pada tugas-tugas yang paling penting terlebih dahulu. Saya juga akan menggunakan alat-alat produktivitas, seperti kalender dan aplikasi manajemen tugas.
Pertanyaan 28
Apa kekuatan dan kelemahan kamu?
Jawaban:
[Jawab dengan jujur dan berikan contoh spesifik. Pastikan untuk menyoroti kekuatan yang relevan dengan pekerjaan dan menunjukkan bahwa kamu sedang berusaha untuk mengatasi kelemahan kamu.]
Pertanyaan 29
Apa yang kamu harapkan dari posisi ini?
Jawaban:
Saya berharap dapat menggunakan keahlian dan pengalaman saya untuk berkontribusi pada keberhasilan tim manajemen risiko likuiditas. Saya juga berharap dapat belajar dan berkembang secara profesional di perusahaan ini.
Pertanyaan 30
Apakah kamu memiliki pertanyaan untuk kami?
Jawaban:
[Siapkan beberapa pertanyaan yang relevan tentang perusahaan, tim, atau posisi tersebut. Ini menunjukkan bahwa kamu tertarik dengan pekerjaan tersebut dan telah melakukan riset.]
Tugas dan Tanggung Jawab Liquidity Risk Analyst
Seorang liquidity risk analyst memiliki peran yang vital dalam menjaga kesehatan finansial sebuah organisasi. Tugas dan tanggung jawab mereka sangat beragam dan penting untuk dipahami.
Tugas utama seorang liquidity risk analyst meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko likuiditas. Mereka mengembangkan dan menerapkan model pengukuran risiko likuiditas, melakukan stress testing, dan menyusun laporan risiko likuiditas secara berkala. Mereka juga berpartisipasi dalam komite manajemen aset dan liabilitas (ALCO) untuk memberikan rekomendasi terkait strategi pengelolaan likuiditas.
Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang relevan terkait manajemen risiko likuiditas. Mereka juga harus tetap update dengan perkembangan terbaru dalam pasar keuangan dan regulasi perbankan. Komunikasi yang efektif dengan manajemen senior dan regulator juga merupakan bagian penting dari pekerjaan mereka.
Skill Penting Untuk Menjadi Liquidity Risk Analyst
Untuk menjadi liquidity risk analyst yang sukses, kamu perlu memiliki kombinasi skill teknis dan soft skills.
Skill teknis yang penting meliputi pemahaman mendalam tentang pasar keuangan, regulasi perbankan, dan prinsip-prinsip manajemen risiko. Kamu juga harus memiliki kemampuan analisis yang kuat, termasuk kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan model pengukuran risiko likuiditas, melakukan stress testing, dan menganalisis laporan keuangan. Kemampuan menggunakan perangkat lunak dan alat analisis data juga sangat penting.
Selain skill teknis, kamu juga perlu memiliki soft skills yang baik, seperti kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, dan kerja sama tim. Kamu harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan manajemen senior, regulator, dan rekan kerja dari departemen lain. Kamu juga harus mampu memecahkan masalah kompleks dan bekerja sama dengan tim untuk mencapai tujuan bersama.
Tips Tambahan untuk Sukses dalam Wawancara
Selain mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas, ada beberapa tips tambahan yang dapat membantumu sukses dalam wawancara.
Pertama, lakukan riset tentang perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Pahami visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Pelajari tentang produk dan layanan perusahaan, serta kinerja keuangannya. Cari tahu tentang tim manajemen risiko likuiditas dan tanggung jawab mereka.
Kedua, berpakaianlah dengan profesional dan datanglah tepat waktu. Kesan pertama sangat penting. Berpakaianlah dengan rapi dan sopan. Datanglah tepat waktu untuk menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu pewawancara.
Ketiga, bersikaplah percaya diri, antusias, dan jujur. Tunjukkan bahwa kamu percaya diri dengan kemampuan kamu. Tunjukkan antusiasme kamu terhadap pekerjaan tersebut. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan terbuka.
Persiapan Tambahan: Lebih Dalam dari Sekadar Pertanyaan
Selain menguasai list pertanyaan dan jawaban interview kerja liquidity risk analyst, penting untuk menunjukkan pemahaman mendalam tentang konsep dan praktik terkait. Ini termasuk pemahaman tentang berbagai jenis risiko likuiditas, metode pengukuran, strategi mitigasi, dan kerangka regulasi yang relevan.
Menunjukkan kemampuan untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah juga sangat penting. Pewawancara mungkin akan memberikan studi kasus atau skenario untuk menguji kemampuan kamu dalam menganalisis situasi kompleks dan memberikan solusi yang efektif.
Dengan persiapan yang matang, kamu akan lebih percaya diri dan mampu menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang ideal untuk posisi liquidity risk analyst.
Yuk cari tahu tips interview lainnya:
- Bikin Pede! Ini Perkenalan Interview Bahasa Inggris [https://www.seadigitalis.com/bikin-pede-ini-perkenalan-interview-bahasa-inggris/]
- Interview Tanpa Grogi? 20+ List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Tax Specialist [https://www.seadigitalis.com/20-list-pertanyaan-dan-jawaban-interview-kerja-tax-specialist/]
- Hati-Hati! Ini Hal yang Harus Dihindari Saat Interview [https://www.seadigitalis.com/hati-hati-ini-hal-yang-harus-dihindari-saat-interview/]
- HRD Klepek-Klepek! List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Field Officer [https://www.seadigitalis.com/hrd-klepek-klepek-list-pertanyaan-dan-jawaban-interview-kerja-field-officer/]
- Jangan Minder! Ini Cara Menjawab Interview Belum Punya Pengalaman Kerja [https://www.seadigitalis.com/jangan-minder-ini-cara-menjawab-interview-belum-punya-pengalaman-kerja/]
- Contoh Jawaban Apa Kegagalan Terbesar Anda [https://www.seadigitalis.com/contoh-jawaban-apa-kegagalan-terbesar-anda/]