List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Operational Risk Manager

Yang lain udah hasilin jutaan dari digital marketing.
Kamu masih nunggu apa?

Belajar digital marketing biar kerja fleksibel,
tapi saldo rekening tetap gendut.

πŸš€ Gaspol Cuan di Sini

Posted

in

by

Berikut adalah list pertanyaan dan jawaban interview kerja operational risk manager yang bisa kamu pelajari sebagai persiapan menghadapi wawancara. Mempersiapkan diri dengan baik akan meningkatkan kepercayaan diri dan memperbesar peluang kamu untuk lolos.

Menaklukkan Kursi Operational Risk Manager: Persiapan Wawancara

Memulai karir sebagai operational risk manager membutuhkan persiapan matang. Selain memahami teori dan praktik manajemen risiko operasional, kamu juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit dalam wawancara kerja. Ingat, kesan pertama sangat penting.

Oleh karena itu, mempelajari contoh pertanyaan dan jawaban akan membantu kamu memberikan jawaban yang terstruktur, relevan, dan menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang peran tersebut. Mari kita bedah beberapa aspek penting yang perlu kamu kuasai.

List Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja Operational Risk Manager

Berikut ini adalah kumpulan pertanyaan dan jawaban interview kerja operational risk manager yang bisa kamu gunakan sebagai panduan. Setiap jawaban disarankan untuk disesuaikan dengan pengalaman dan kepribadian kamu agar terkesan lebih otentik.

Bakatmu = Masa Depanmu πŸš€

Berhenti melamar kerja asal-asalan! Dengan E-book MA02 – Tes Bakat ST-30, kamu bisa mengukur potensi diri, memahami hasilnya, dan tahu posisi kerja yang paling cocok.

Jangan buang waktu di jalur yang salah β€” tentukan karier sesuai bakatmu mulai hari ini!

πŸ‘‰ Download Sekarang

Pertanyaan 1

Ceritakan tentang pengalaman kamu di bidang manajemen risiko operasional.
Jawaban:
Saya memiliki pengalaman selama [sebutkan tahun] tahun di bidang manajemen risiko operasional, khususnya di industri [sebutkan industri]. Selama periode tersebut, saya bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko operasional yang mungkin timbul. Saya pernah terlibat dalam proyek [sebutkan proyek] yang berhasil mengurangi risiko operasional sebesar [sebutkan persentase].

Pertanyaan 2

Apa yang kamu ketahui tentang kerangka kerja manajemen risiko operasional?
Jawaban:
Saya memahami berbagai kerangka kerja manajemen risiko operasional, termasuk COSO, Basel II/III, dan ISO 31000. Saya familiar dengan prinsip-prinsip dasar seperti identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi risiko, dan pemantauan risiko. Saya juga memahami pentingnya budaya risiko yang kuat dalam suatu organisasi.

Pertanyaan 3

Bagaimana kamu mengidentifikasi risiko operasional?
Jawaban:
Saya menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi risiko operasional, termasuk analisis proses bisnis, brainstorming dengan tim, analisis data historis, dan studi banding dengan praktik terbaik di industri. Saya juga memanfaatkan tools dan teknik seperti risk register, root cause analysis, dan scenario analysis.

Promo sisa 3 orang! Dapatkan [Berkas Karir Lengkap] siap edit agar cepat diterima kerja/magang.

Download sekarang hanya Rp 29.000 (dari Rp 99.000) β€” akses seumur hidup!

Download Sekarang

Pertanyaan 4

Bagaimana kamu mengukur risiko operasional?
Jawaban:
Saya mengukur risiko operasional dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Untuk metode kuantitatif, saya menggunakan data historis dan model statistik untuk memperkirakan potensi kerugian akibat risiko. Untuk metode kualitatif, saya menggunakan penilaian ahli dan matriks risiko untuk menentukan tingkat keparahan dan probabilitas risiko.

Pertanyaan 5

Bagaimana kamu memantau risiko operasional?
Jawaban:
Saya memantau risiko operasional secara berkala dengan menggunakan key risk indicators (KRI) dan laporan insiden. Saya juga melakukan review berkala terhadap efektivitas kontrol risiko dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Penting untuk memiliki sistem pelaporan yang efektif untuk memastikan bahwa risiko operasional terkelola dengan baik.

Pertanyaan 6

Bagaimana kamu mengendalikan risiko operasional?
Jawaban:
Saya mengendalikan risiko operasional dengan menerapkan berbagai kontrol, termasuk kontrol preventif (misalnya, prosedur operasi standar) dan kontrol detektif (misalnya, audit internal). Saya juga memastikan bahwa kontrol risiko didokumentasikan dengan baik dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat.

LinkedIn = Jalan Cepat Dapat Kerja πŸ’ΌπŸš€

Jangan biarkan profilmu cuma jadi CV online. Dengan [EBOOK] Social Media Special LinkedIn – Kau Ga Harus Genius 1.0, kamu bisa ubah akun LinkedIn jadi magnet lowongan & peluang kerja.

πŸ“˜ Belajar bikin profil standout, posting yang dilirik HRD, & strategi jaringan yang benar. Saatnya LinkedIn kerja buatmu, bukan cuma jadi etalase kosong.

πŸ‘‰ Ambil Sekarang

Pertanyaan 7

Apa pengalaman kamu dalam menghadapi krisis operasional?
Jawaban:
Dalam pengalaman saya, saya pernah terlibat dalam penanganan krisis operasional akibat [sebutkan penyebab krisis]. Saya berperan dalam mengkoordinasikan tim, mengidentifikasi akar masalah, dan menerapkan solusi untuk memulihkan operasional secepat mungkin. Saya belajar bahwa komunikasi yang efektif dan pengambilan keputusan yang cepat sangat penting dalam situasi krisis.

Pertanyaan 8

Bagaimana kamu memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi terkait risiko operasional?
Jawaban:
Saya memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi dengan memahami persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku, serta menerapkan kontrol yang sesuai. Saya juga melakukan audit kepatuhan secara berkala dan bekerja sama dengan tim legal dan compliance untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua peraturan yang berlaku.

Pertanyaan 9

Apa yang kamu ketahui tentang Basel II/III?
Jawaban:
Basel II/III adalah kerangka kerja regulasi perbankan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Saya memahami pilar-pilar utama Basel II/III, termasuk persyaratan modal minimum, proses review pengawasan, dan disiplin pasar. Saya juga memahami bagaimana Basel II/III memengaruhi manajemen risiko operasional di bank.

Pertanyaan 10

Bagaimana kamu mengelola risiko operasional terkait teknologi informasi?
Jawaban:
Saya mengelola risiko operasional terkait teknologi informasi dengan menerapkan kontrol keamanan yang kuat, seperti firewall, enkripsi data, dan otentikasi multifaktor. Saya juga melakukan penilaian risiko keamanan secara berkala dan memastikan bahwa sistem TI dilindungi dari ancaman siber.

Pertanyaan 11

Jelaskan pendekatan kamu dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan dan prosedur manajemen risiko operasional.
Jawaban:
Pendekatan saya dimulai dengan memahami tujuan bisnis dan mengidentifikasi risiko operasional utama. Kemudian, saya mengembangkan kebijakan dan prosedur yang jelas dan ringkas, serta memastikan bahwa kebijakan tersebut selaras dengan strategi bisnis. Saya juga melibatkan pemangku kepentingan terkait dalam proses pengembangan dan implementasi.

Pertanyaan 12

Bagaimana kamu memastikan bahwa semua karyawan memahami dan menerapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko operasional?
Jawaban:
Saya memastikan pemahaman karyawan melalui pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan. Selain itu, saya menyediakan materi pelatihan yang mudah dipahami dan mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur secara berkala melalui berbagai saluran komunikasi.

Pertanyaan 13

Apa yang kamu lakukan jika menemukan pelanggaran terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko operasional?
Jawaban:
Saya akan segera melaporkan pelanggaran tersebut kepada pihak yang berwenang dan melakukan investigasi untuk menentukan penyebab pelanggaran. Kemudian, saya akan merekomendasikan tindakan korektif dan preventif untuk mencegah pelanggaran serupa di masa depan.

Produk Huafit GTS Smartwatch

Pertanyaan 14

Bagaimana kamu mengukur efektivitas program manajemen risiko operasional?
Jawaban:
Saya mengukur efektivitas program manajemen risiko operasional dengan menggunakan key performance indicators (KPI) seperti jumlah insiden operasional, kerugian akibat risiko operasional, dan tingkat kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. Saya juga melakukan review berkala terhadap program manajemen risiko operasional dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Pertanyaan 15

Apa yang kamu ketahui tentang budaya risiko?
Jawaban:
Budaya risiko adalah seperangkat nilai, keyakinan, dan perilaku yang memengaruhi bagaimana risiko dikelola dalam suatu organisasi. Saya memahami pentingnya membangun budaya risiko yang kuat, di mana semua karyawan memahami dan bertanggung jawab atas pengelolaan risiko.

Pertanyaan 16

Bagaimana kamu membangun budaya risiko yang kuat dalam suatu organisasi?
Jawaban:
Saya membangun budaya risiko yang kuat dengan mempromosikan kesadaran risiko, memberikan pelatihan yang komprehensif, dan memberikan contoh yang baik dari manajemen senior. Saya juga mendorong komunikasi terbuka tentang risiko dan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berkontribusi pada pengelolaan risiko.

Pertanyaan 17

Bagaimana kamu mengatasi tantangan dalam mengimplementasikan program manajemen risiko operasional?
Jawaban:
Tantangan yang sering muncul termasuk kurangnya dukungan dari manajemen senior, resistensi dari karyawan, dan keterbatasan sumber daya. Saya mengatasi tantangan ini dengan membangun hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan, mengkomunikasikan manfaat dari program manajemen risiko operasional, dan mencari solusi kreatif untuk mengatasi keterbatasan sumber daya.

Pertanyaan 18

Apa yang kamu ketahui tentang scenario analysis?
Jawaban:
Scenario analysis adalah teknik untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi dampak dari berbagai skenario risiko. Saya menggunakan scenario analysis untuk menguji ketahanan organisasi terhadap berbagai skenario risiko dan mengembangkan rencana kontingensi.

Pertanyaan 19

Bagaimana kamu menggunakan data analytics dalam manajemen risiko operasional?
Jawaban:
Saya menggunakan data analytics untuk mengidentifikasi tren risiko, memprediksi potensi insiden operasional, dan memantau efektivitas kontrol risiko. Saya juga menggunakan data analytics untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.

Pertanyaan 20

Apa yang kamu ketahui tentang risk appetite?
Jawaban:
Risk appetite adalah tingkat risiko yang bersedia diambil oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya. Saya memahami pentingnya menetapkan risk appetite yang jelas dan selaras dengan strategi bisnis.

Pertanyaan 21

Bagaimana kamu memastikan bahwa risk appetite dipatuhi?
Jawaban:
Saya memastikan kepatuhan terhadap risk appetite dengan menetapkan batas risiko, memantau eksposur risiko, dan melaporkan pelanggaran risk appetite kepada pihak yang berwenang. Saya juga melakukan review berkala terhadap risk appetite dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Pertanyaan 22

Apa yang kamu ketahui tentang three lines of defense model?
Jawaban:
Three lines of defense model adalah model yang membagi tanggung jawab pengelolaan risiko menjadi tiga lini pertahanan. Lini pertama adalah unit bisnis yang bertanggung jawab atas pengelolaan risiko sehari-hari. Lini kedua adalah fungsi manajemen risiko yang bertanggung jawab atas pengawasan dan kontrol risiko. Lini ketiga adalah audit internal yang bertanggung jawab atas evaluasi independen terhadap efektivitas sistem pengendalian internal.

Pertanyaan 23

Bagaimana kamu berkolaborasi dengan lini pertahanan lainnya dalam three lines of defense model?
Jawaban:
Saya berkolaborasi dengan lini pertahanan lainnya dengan berbagi informasi, memberikan umpan balik, dan bekerja sama untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal. Saya juga memastikan bahwa ada komunikasi yang efektif antara lini pertahanan yang berbeda.

Pertanyaan 24

Apa yang kamu ketahui tentang emerging risks?
Jawaban:
Emerging risks adalah risiko baru atau risiko yang berkembang yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap organisasi. Saya memahami pentingnya mengidentifikasi dan mengevaluasi emerging risks secara proaktif.

Pertanyaan 25

Bagaimana kamu mengidentifikasi dan mengevaluasi emerging risks?
Jawaban:
Saya mengidentifikasi dan mengevaluasi emerging risks dengan memantau tren industri, berpartisipasi dalam forum diskusi, dan melakukan penelitian. Saya juga menggunakan scenario analysis untuk mengevaluasi potensi dampak dari emerging risks.

Pertanyaan 26

Ceritakan tentang proyek manajemen risiko operasional yang paling sukses yang pernah kamu pimpin.
Jawaban:
Saya pernah memimpin proyek [sebutkan nama proyek] yang bertujuan untuk [sebutkan tujuan proyek]. Proyek ini berhasil [sebutkan hasil proyek] dan memberikan manfaat yang signifikan bagi organisasi. Keberhasilan proyek ini didukung oleh [sebutkan faktor keberhasilan].

Pertanyaan 27

Apa yang kamu lakukan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kamu di bidang manajemen risiko operasional?
Jawaban:
Saya terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya dengan membaca publikasi industri, mengikuti pelatihan dan sertifikasi, dan berpartisipasi dalam konferensi dan seminar. Saya juga belajar dari pengalaman rekan kerja dan mentor.

Pertanyaan 28

Mengapa kamu tertarik dengan posisi operational risk manager di perusahaan kami?
Jawaban:
Saya tertarik dengan posisi ini karena saya percaya bahwa keterampilan dan pengalaman saya sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Saya juga tertarik dengan reputasi perusahaan Anda sebagai pemimpin di industri [sebutkan industri] dan saya ingin berkontribusi pada kesuksesan perusahaan Anda.

Pertanyaan 29

Apa yang membedakan kamu dari kandidat lain?
Jawaban:
Saya memiliki kombinasi unik dari pengalaman teknis, keterampilan kepemimpinan, dan kemampuan komunikasi yang efektif. Saya juga memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mengelola risiko operasional dan memberikan hasil yang positif.

Pertanyaan 30

Apa ekspektasi gaji kamu untuk posisi ini?
Jawaban:
Saya telah melakukan riset tentang gaji untuk posisi operational risk manager dengan pengalaman saya di wilayah ini, dan ekspektasi gaji saya berada di kisaran [sebutkan kisaran gaji]. Saya terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut tentang kompensasi dan benefit.

Tugas dan Tanggung Jawab Operational Risk Manager

Seorang operational risk manager memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan operasional perusahaan. Tanggung jawab mereka sangat beragam, mulai dari identifikasi risiko hingga implementasi strategi mitigasi.

Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab operational risk manager meliputi pengembangan kerangka kerja manajemen risiko operasional, pelaksanaan penilaian risiko, pemantauan dan pelaporan risiko, serta pengembangan dan implementasi rencana kontingensi. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan dan edukasi tentang manajemen risiko operasional kepada seluruh karyawan.

Skill Penting Untuk Menjadi Operational Risk Manager

Untuk sukses sebagai operational risk manager, kamu membutuhkan kombinasi keterampilan teknis dan non-teknis yang kuat. Keterampilan analisis, problem-solving, dan komunikasi adalah kunci untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan risiko secara efektif.

Selain itu, pemahaman mendalam tentang bisnis dan industri tempat kamu bekerja juga sangat penting. Kemampuan untuk bekerja secara kolaboratif dengan berbagai tim dan departemen juga akan membantu kamu dalam mengimplementasikan strategi mitigasi risiko yang efektif. Kemampuan untuk berpikir kritis dan mengambil keputusan yang tepat di bawah tekanan juga sangat krusial.

Tips Tambahan: Persiapan yang Lebih Matang

Selain mempelajari list pertanyaan dan jawaban interview kerja operational risk manager di atas, ada beberapa tips tambahan yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan diri lebih matang. Pertama, lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang kamu lamar. Pahami visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, serta tantangan dan peluang yang dihadapi.

Kedua, persiapkan contoh-contoh spesifik dari pengalaman kamu yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menjelaskan situasi, tugas, tindakan yang kamu ambil, dan hasil yang kamu capai. Ketiga, latih kemampuan presentasi kamu. Latih cara menyampaikan jawaban dengan jelas, ringkas, dan percaya diri. Terakhir, jangan lupa untuk berpakaian rapi dan sopan, serta datang tepat waktu.

Menguasai Bahasa Tubuh: Lebih dari Sekadar Kata-Kata

Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam wawancara kerja. Jaga kontak mata yang baik, duduk tegak, dan hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan kegugupan. Senyum dan tunjukkan antusiasme kamu terhadap posisi yang kamu lamar. Ingat, kepercayaan diri adalah kunci.

Selain itu, perhatikan intonasi suara kamu. Bicaralah dengan jelas dan tenang. Hindari berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Dengarkan pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab. Jangan ragu untuk meminta klarifikasi jika kamu tidak memahami pertanyaan dengan jelas.

Yuk cari tahu tips interview lainnya: