Negosiasi gaji itu bukan cuma buat karyawan baru, lho! Justru saat perpanjang kontrak, momen ini jadi kesempatan emas buat kamu meminta apresiasi yang lebih layak. Tapi, tentu saja harus tahu cara negosiasi gaji saat perpanjang kontrak dengan santai tapi tetap profesional. Yuk, kita bahas bareng!
Kenapa Negosiasi Gaji Saat Perpanjang Kontrak Itu Penting?
Banyak orang takut negosiasi karena khawatir dianggap serakah atau malah di-blacklist. Padahal, kalau dilakukan dengan cara yang tepat, negosiasi bisa menunjukkan bahwa kamu serius soal perkembangan kariermu.
Baca Juga: Jangan Asal, Ini Cara Menolak Tawaran Kerja Karena Gaji Tidak Sesuai
Ingat, negosiasi itu bukan cuma soal uang. Ini soal menghargai kontribusi kamu selama ini. Perusahaan yang baik pasti paham bahwa karyawan berkualitas perlu diberi kompensasi yang sesuai.
Waktu Terbaik untuk Membuka Pembicaraan Gaji
Timing itu segalanya! Jangan asal seruduk ngebahas gaji pas lagi hectic atau pas perusahaan baru aja mengalami masalah besar.
Pilih momen yang tepat, seperti setelah kamu menyelesaikan proyek besar, saat sesi evaluasi tahunan, atau mendekati masa kontrak berakhir. Dengan timing yang pas, peluang kamu untuk berhasil bakal jauh lebih besar.
Cara Negosiasi Gaji Saat Perpanjang Kontrak
Berikut adalah tips negosiasi gaji waktu perpanjangan kontrak kerja yang harus kamu perhatikan.
1. Siapkan Bukti Prestasi
Sebelum kamu mulai negosiasi, penting banget untuk menyiapkan bukti prestasi kerja. Jangan cuma bilang “saya sudah banyak berkontribusi”, tapi tunjukkan data konkrit seperti peningkatan target penjualan, laporan proyek yang berhasil, atau testimoni dari atasan.
Bukti nyata ini bikin argumenmu lebih kuat di mata HRD.
Baca Juga: Profesional! Begini Cara Menolak Tawaran Kerja Karena Sudah Diterima di Tempat Lain
Selain itu, bukti prestasi menunjukkan kamu serius dan profesional. Perusahaan akan lebih mempertimbangkan kenaikan gaji kalau ada alasan logis dan terbukti.
Jadi, kumpulkan semua pencapaianmu, buat dalam format yang rapi, dan siapin untuk dibawa saat negosiasi.
2. Tahu Standar Pasar
Cari tahu dulu standar gaji di industri kamu untuk posisi sejenis. Ini bisa dilakukan lewat survey online, ngobrol sama teman di bidang yang sama, atau cek di platform seperti Glassdoor atau Jobstreet.
Dengan tahu standar pasar, kamu jadi lebih percaya diri dalam menentukan angka.
Selain itu, referensi standar pasar bikin kamu nggak asal minta. Kalau gaji yang kamu minta masih dalam batas wajar, HRD juga akan lebih terbuka mendiskusikannya.
Jangan sampai karena nggak tahu harga pasar, kamu minta terlalu rendah atau malah terlalu tinggi.
3. Tentukan Target Kenaikan
Sebelum masuk ke ruang negosiasi, tentukan dulu angka target kenaikan gaji yang kamu inginkan. Jangan asal lempar angka saat diskusi karena itu bisa bikin kamu kelihatan nggak siap.
Tentukan nominal yang realistis berdasarkan performa dan standar pasar.
Selain itu, punya target jelas membuat kamu lebih tegas dan terarah saat berbicara. Kalau perlu, buat beberapa skenario angka: target utama dan angka minimal kompromi.
Dengan begini, kamu tetap fleksibel saat negosiasi tanpa kehilangan kendali.
4. Pilih Kata-kata Positif
Dalam proses negosiasi, gaya komunikasi sangat menentukan hasil. Gunakan kata-kata yang positif, seperti “saya berharap bisa melanjutkan kontribusi dengan kompensasi yang sesuai” ketimbang “kalau nggak naik gaji, saya resign”.
Nada positif memperlihatkan bahwa kamu menghargai hubungan kerja.
Kata-kata positif juga membuat suasana negosiasi lebih nyaman dan profesional. Perusahaan cenderung lebih suka mendengar permintaan dari orang yang tenang dan optimis daripada yang emosional.
Jadi, pilih kalimat dengan hati-hati, ya!
5. Tanya dengan Sopan
Saat membahas soal gaji, jangan langsung menuntut atau mendikte. Lebih baik ajukan pertanyaan sopan seperti, “Apakah ada kemungkinan untuk merevisi kompensasi saya berdasarkan performa saya selama ini?” Pertanyaan sopan membuka ruang diskusi ketimbang perdebatan.
Baca Juga: 8 Contoh Surat Pemberitahuan Tidak Perpanjang Kontrak Kerja
Dengan bertanya, kamu menunjukkan sikap profesional dan menghormati pihak HRD. Ini meningkatkan kemungkinan mereka mempertimbangkan permintaanmu dengan lebih serius.
Ingat, nada bertanya itu lebih persuasive dibanding nada mengancam.
6. Fokus pada Masa Depan
Saat negosiasi, fokuslah pada kontribusi masa depan, bukan hanya pencapaian masa lalu.
Misalnya, katakan, “Saya yakin ke depan saya bisa membawa tim mencapai target yang lebih besar, dan berharap kompensasi saya bisa sejalan dengan tanggung jawab tersebut.”
Fokus pada masa depan menunjukkan kamu punya niat baik untuk terus berkembang bersama perusahaan.
Ini membuat HRD melihat kamu sebagai investasi jangka panjang, bukan beban. Intinya, kamu jual visi, bukan sekadar jasa!
7. Jangan Tunjukkan Kebutuhan Pribadi
Salah satu kesalahan terbesar adalah membawa alasan pribadi ke dalam negosiasi, seperti “Saya butuh uang lebih buat bayar cicilan.” Hindari alasan seperti ini karena perusahaan menilai dari nilai kerja, bukan kebutuhan hidupmu.
Lebih baik tetap fokus pada kontribusi profesional. Tekankan bahwa kenaikan gaji adalah refleksi dari nilai kerja dan potensi masa depanmu.
Ini lebih powerful dan lebih bisa diterima oleh pihak HRD.
8. Latihan Negosiasi
Supaya nggak grogi pas hari H, penting banget buat latihan negosiasi. Kamu bisa latihan di depan cermin, atau minta teman untuk jadi partner simulasi.
Ini membantu kamu mengasah kata-kata dan mengatur ekspresi wajah.
Latihan juga membiasakan kamu menghadapi berbagai kemungkinan respon dari HRD.
Jadi saat nanti ketemu pertanyaan sulit, kamu nggak panik dan bisa tetap mengontrol arah pembicaraan dengan tenang.
9. Dengarkan Penawaran HRD
Sebelum buru-buru kasih tanggapan, dengarkan dulu baik-baik apa yang ditawarkan HRD.
Kadang, ada paket kompensasi lain seperti bonus tahunan, tunjangan kesehatan, atau fleksibilitas kerja yang juga menarik.
Mendengarkan dengan seksama juga menunjukkan kamu orang yang respect dan profesional.
Selain itu, dengan memahami dulu keseluruhan penawaran, kamu bisa merespon dengan strategi yang lebih tepat dan tidak emosional.
10. Tawarkan Alternatif Selain Gaji
Kalau perusahaan keberatan menaikkan gaji, kamu bisa tawarkan alternatif lain. Misalnya, minta tambahan cuti tahunan, kesempatan pelatihan profesional, atau opsi kerja hybrid.
Negosiasi bukan cuma soal angka. Benefit non-tunai kadang nilainya sama bahkan lebih dari sekadar kenaikan gaji. Fleksibel di sini justru menunjukkan kamu paham soal win-win solution.
11. Gunakan Persentase
Saat menyebutkan kenaikan gaji, gunakan persentase ketimbang nominal. Misalnya, “Saya berharap kenaikan sekitar 10-15% dari gaji saya sekarang.”
Ini terdengar lebih fleksibel dan profesional dibandingkan menyebut angka besar secara langsung.
Selain itu, persentase memudahkan HRD untuk langsung menghitung dalam skala mereka. Ini menunjukkan kamu realistis dan memahami dinamika perusahaan.
12. Pakai Angka Spesifik
Kalau kamu mau lebih tegas, pakai angka spesifik, misalnya “Saya berharap gaji saya menjadi Rp7.500.000 per bulan.” Angka spesifik lebih powerful karena terdengar seperti kamu sudah benar-benar melakukan perhitungan.
Selain itu, angka spesifik menunjukkan kamu serius dan sudah melakukan riset, bukan asal mengada-ada. HRD juga cenderung akan lebih mempertimbangkan permintaan yang jelas.
13. Tetap Profesional Saat Ditolak
Kalau permintaan kamu ditolak, jangan marah atau menunjukkan sikap kecewa berlebihan. Tetap tenang dan profesional. Bisa jadi, tawaran lain muncul di kesempatan berikutnya.
Ingat, negosiasi adalah soal jangka panjang. Sikap positif saat menghadapi penolakan justru bisa memperkuat citramu sebagai karyawan yang dewasa dan siap tumbuh.
14. Siapkan Plan B
Sebelum masuk ke ruang negosiasi, selalu siapkan Plan B. Misalnya, apakah kamu akan tetap bertahan jika tawaran tidak sesuai harapan, atau mulai mencari peluang baru di luar.
Punya Plan B membuatmu lebih percaya diri dalam bernegosiasi. Kamu nggak terlihat desperate, dan ini meningkatkan posisi tawarmu di mata perusahaan.
15. Tutup dengan Terima Kasih
Apapun hasilnya, jangan lupa tutup negosiasi dengan ucapan terima kasih. Ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan untuk berdiskusi.
Sikap menghargai ini sangat penting karena membangun hubungan baik, bahkan kalau hasil negosiasinya belum sesuai harapan. Siapa tahu, ke depan kesempatanmu akan lebih besar lagi.
Kesalahan Umum Saat Negosiasi yang Harus Dihindari
Sayangnya, banyak orang gagal negosiasi bukan karena mereka kurang pintar, tapi karena bikin kesalahan kecil yang berakibat fatal. Misalnya, terlalu agresif, tidak siap dengan data, atau menunjukkan sikap arogan.
Selain itu, jangan pernah mengancam akan resign kalau nggak dikabulkan. Ini bikin kamu kelihatan kurang profesional dan bisa merusak reputasi jangka panjang.
Setelah Negosiasi: Apa yang Harus Dilakukan?
Kalau negosiasimu berhasil, jangan lupa minta semuanya tertulis, ya! Bisa dalam bentuk surat kontrak baru atau setidaknya email konfirmasi. Ini penting buat melindungi hak-hakmu ke depan.
Kalau belum berhasil, tetap profesional. Mungkin saat ini belum rezekimu, tapi pengalaman negosiasi ini pasti berguna untuk masa depan.
FAQ
Apakah bisa nego gaji saat perpanjang kontrak?
Bisa banget! Justru masa perpanjangan kontrak adalah saat terbaik buat kamu negosiasi, apalagi kalau selama ini kamu menunjukkan kinerja yang solid dan loyalitas yang tinggi.
Bagaimana cara menegosiasikan perpanjangan?
Cara terbaik adalah mempersiapkan data pendukung, memilih waktu yang pas, berbicara dengan sopan, fokus pada nilai yang kamu tawarkan, dan tetap fleksibel terhadap alternatif selain kenaikan gaji langsung.