Sea Digitalis – Kamu butuh uang, tapi belum punya banyak skill buat jadi freelancer? Tenang kamu kok mendapatkan uang dari Microstock Photography.
Cari uang memang tidak semudah memahami perhitungan 1 + 1 = 2, tapi ada banyak hal kompleks yang harus dipahami agar bisa mendapatkan penghasilan uang yang banyak.
Di era yang sudah sangat canggih ini, kesempatan untuk mendapatkan uang menjadi lebih terbuka. Ada banyak cara dari yang mudah sampai yang sulit untuk mendapatkan uang dengan cara digital. Salah satunya adalah dengan skill microstock photography.
Skill tidak semudah yang dibayangkan, tapi memulai usaha microstock photography sangatlah mudah. Dengan hanya bermodalkan smartphone, kamu sudah bisa untuk belajar menghasilkan dari usaha ini.
Gimana caranya? Nah, biar kamu makin paham dan enggak gagal paham, yuk simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Microstock Photography?
Buat kamu yang baru terjun di dunia digital, kamu pasti sangat asing dengan istilah microstock. Sederhananya, microstock adalah tempat untuk menjual segala karya berbentuk digital dan menjadi tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.
Microstock sendiri sangatlah beragam. Ada microstock yang berfokus pada jual beli aset video. Ada juga yang berfokus pada aset ilustrasi vektor. Dan salah satu yang cukup familiar adalah jual beli aset foto atau gambar.
Nah, dari penjelasan singkat di atas, kamu pasti sudah tau kan kira-kira Microstock Photography? Yap betul, Microstock Photography merupakan media marketplace yang menjadi tempat jual beli aset digital berupa produk photography atau foto.
Sudah banyak cerita sukses pemain Mcrostock Photography ini. Tapi yang perlu diingat, mereka punya sudah tau trik bagaimana berhasil menghasilkan gambar yang bagus dan bagaimana cara mendapatkan banyak penjualan.
Berikut ini Mimin mau bagikan bagaimana cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual aset foto di situs microstock.
Tips Menghasilkan Uang Dari Microstock Photography
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menggali peluang mendapatkan uanh dari microstock. Simak berikut langkah-langkahnya.
1. Mendaftarkan Diri Ke Situs Microstock
Untuk membuka jalan mendapatkan penghasilan dari microstock, kamu harus punya akun di situs microstock.
Bagaimana kamu bisa berjualan karya fotomu sedangkan kamu tidak punya akun buat jualan. Mustahil, kan?
Nah, makanya kamu harus melakukan pendaftaran akun terlebih dahulu. Kunjungi situs-situs resmi microstock dan ikuti langkah-langkahnya.
Secara umum, cara pendaftaran akun setiap microstock adalah sama. Pertama, kamu harus mengisi data diri berupa nama sesuai dengan KTP agar saat pencairan tidak ada kendala yang menghambat.
Kedua, gunakan email yang aktif agar terus update mendapatkan notifikasi resmi dari perusahaan microstock. Pilihlah email yang sama dengan email akun pembayaranmu seperti akun paypal agar kamu tidak mengalami kesulitan selanjutnya.
Apa saja microstock yang bisa kamu daftar? Ada beberapa rekomendasi situs microstock yang cocok buat pemula yang di antaranya adalah shutterstock, adobe stock, dan dreamstime.
Situs-situs tersebut sudah cukup populer, sehingga peluangmu mendapatkan penjualan jauh lebih besar.
2. Pahami Permintaan Pasar
Saat menjual foto, kamu pasti berharap ada yang membelinya, bukan? Salah satu cara agar mendapatkan banyak penjualan adalah dengan cara memahami apa yang sedang dibutuhkan pasar.
Bagaimana cara mengetahui kebutuhan pasar? Cara paling sederhana untuk mengetahui jenis karya yang banyak peminatnya adalah mencari karya yang sedang tren atau populer di masing-masing microstock.
Setiap microstock punya cara yang berbeda-beda. Tinggal kamu cari bagian mana yang bisa jadi sumber infomasi produk yang sedang laris.
Selain melihat langsung di situs resmi masing-masing kamu juga bisa lho melihat langsung dari pemberitaan yang sedang hangat dibicarakan. Misalnya, banyak yang membahas tentang krisis ekonomi. Kamu bisa buat foto yang bertemakan krisis ekonomi. Biasanya peminat fotomu adalah dari perusahaan pers untuk ilustrasi pemberitaan.
Mengikuti tren pasar sangatlah penting, agar usahamu tidak sia-sia. Kamu pasti engga mau kan, jepret sana sini terus diedit sedemikian rupa, eh ternyata enggak ada yang butuh. Bukannya untuk malah dapat hikmahnya aja.
3. Pelajari Skill Fotografi
Jangan mengira kalau seni fotografi adalah perkara mudah, tidak. Karena asa banyak hal penting yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil yang maskimal dan disukai orang.
Misalnya, penentuan angel foto harus tepat. Kalau enggak pas bisa bikin gambarmu jadi kurang menarik dan enggak ada yang minat.
Kenapa mempelajari skill ada diurutan setelah memahami permintaan pasar? Karena skill bisa didukung dengan belajar sambil melakukan atau biasa dikenal dengan learning by doing.
Kalau kamu cuma bisa fotografi tapi engga bisa memahami kebutuhan pasar, artinya kamu akan kesulitan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Jadi pastikan kamu lakukan keduanya dengan menentukan prioritas sembari memaksimalkan bagian lainnya.
4. Buatlah Gambar Yang Bisa Digunakan Ulang
Ingat, kebanyakan orang mengunjungi situs microstock adalah untuk mendapatkan gambar yang bisa mereka edit kembali dan digunakan untuk hal lain. Bukan cuma cari gambar terus dipasang jadi wallapaer dekstop. Kalau cuma gitu cari di situs penyedia foto gratis sudah cukup.
Terus kayak aoa contoh gambar yang bisa digunakan lagi?
Gambar yang bisa digunakan lagi adalah gambar yang menyediakan ruang kosong untuk dilakukan pengeditan. Misalnya gambar kertas, pastikan di bagian tengahnya kosong agar nantinya biaa diisi dengan tulisan sesuai kehendak pembelinya.
Kebanyakan foto yang diunduh dari situs microstock adalah untuk keperluan pendukung produk jurnalistik, kebutuhan konten kreator, dan kebutuhan ilustrasi iklan.
Cobalah kamu sering-sering melihat gaya-gaya fotografi dari produk tersebut untuk memahami kebutuhan dan keinginan pembeli.
5. Pahami Skill Editing Foto
Keahlian fotografi tidak akan pernah sempurna kalau cuma mengandalkan gambar mentah langsung dari kamera. Apalagi kamera smartphone yang kualitasnya di bawah kamera profesional.
Agar objek yang kamu potret bisa lebih bagus, kamu perlu melakukan sedikit sentuhan editing. Mulai dari pengaturan pencahayaan sampai meminimalisir objek yang membuat gambar tidak fokus ke objek utama.
Dengan menguasai skill editing, gambar yang biasa-biasa aja, bisa kamu ubah jadi gambar luar biasa menariknya. Jadi mulai sekarang, coba mulai belajar sedikit demi sedikit teknik editing untuk menghasilkan gambar yang lebih baik.
Namun yang perlu kamu perhatikan, jangan sampai melakukan editing terlalu berlebihan dengan menggunakan filter. Ini akan berakibat gambar lebih banyak noise yang berakibat penolakan oleh pihak microstock.
6. Buat Judul Dan Deskripsi Yang Manarik
Seperti halnya kita ketika pergi ke minimarket, pasti yang dicari dari sekian banyak produk sejenis mata kita akan tertuju pada kemasan produk yang menarik dan menjual. Begitupun dengan jualan foto di microstock, pembeli akan memilih gambar yang mewakili kebutuhannya.
Gimana cara membuat judul yang menarik? Cara mendapatkan judul yang menarik adalah dengan melihat judul dari produk teratas. Misalnya kamu mau mengunggah foto tumpukan tempe. Coba kamu lakukan riset kecil-kecilan dengan mencari di situs microstock dengan kata kunci “tempe” atau “tumpukan tempe”.
Setelah itu lakukan modifikasi untuk membedakan dengan produk foto yang sedang kamu jadikan referensi.
Teknik ini berlaku juga saat membuat deskirpsi dan memilih kata kunci di bagian “tags”. Lakukan dengan teliti, karena bagian ini cukup menentukan apakah gambarmu bisa ditemukan pembeli atau tidak.
7. Ikuti Aturan Teknis Dari Pihak Microstock
Masing-masing perusahaan microstock punya aturan submit gambar yang berbeda-beda. Tak jarang foto yang sama dan punya hasil moderasi yang berbeda-beda oleh pihak microstock.
Beberapa aturan penting yang harus dicermati adalah jangan biarkan fotomu terlalu banyak noise. Jangan gunakan ISO terlalu tinggi agar tidak menghasilkan banyak noise. Gambar yang banyak noise akan mendapatkan penolakan dan harus kamu perbaiki untuk bisa diunggah kembali.
Selanjutnya adalah pastikan foto yang kamu unggah sesuai dengan fotmat yang ditentukan oleh pihak microstock. Namun, biasanya untuk produk foto, format yang diminta adalah jpeg/jpg/RAW.
Itulah beberapa tips penting agar kamu bisa mendapatkan cuan berlimpah dari microstock photography.
Semoga bermanfaat.