Suka Duka dan Panduan Sukses Merantau Ke Jakarta

Merantau ke Jakarta seringkali menjadi pilihan orang Indonesia untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Banyak sekali alasan untuk memilih merantau di Jakarta. Seperti kuliah untuk belajar sampai membuka usaha di kota besar ini. Itulah mengapa banyak orang merantau ke Jakarta. Banyak sekali suka dan duka yang cukup sering dilalui oleh perantau di Jakarta.

Jakarta memang kota besar yang sebelumnya adalah ibu kota Indonesia. Pusat bisnis pun juga di sana. Pergerakan ekonomi di sana cukup kuat, sehingga tak heran apabila banyak perantau memilih Jakarta sebagai tempat perantauannya.

Karena bukan kota kecil dan jadi ibu kota, Jakarta banyak dihuni oleh berbagai suku yang ada di Indonesia. Semuanya mengadu nasib ke Jakarta untuk meraih kualitas ekonomi yang lebih baik.

Suka Duka Merantau di Jakarta

Walaupun Jakarta adalah kota harapan bagi setiap perantau, terdapat suka duka yang beberapa kali harus dihadapi oleh perantau.

Berikut ini adalah beberapa suka duka merantau di Jakarta.

1. Culture shock

Jakarta adalah kota dengan masyarakat yang majemuk. Berbagai suku dari Indonesia datang ke Jakarta dengan berbagai tujuan. Baik untuk belajar maupun untuk memperbaiki ekonomi. Inilah yang menjadikan Jakarta dalam satu waktu memiliki keberagaman budaya yang beragam.

Bagi perantau sangat mungkin merasakan culture shock ketika tiba di Jakarta. Culture Shock dapat dipahami secara sederhana sebuah perasaan terkejut seseorang terhadap suatu budaya di lingkungan barunya yang berbeda secara signifikan dengan lingkungan sebelumnya.

Seperti kebiasaan yang dianggap aneh oleh orang Jakarta ketika menggunakan kata “aku” dan “kamu”. Bagi orang luar Jakarta, seperti daerah Jawa, menggunakan kata tersebut adalah hal biasa dalam kehidupan sehari-hari.

Namun bagi orang Jakarta itu adalah cara sapaan ketika seseorang yang sudah memiliki hubungan yang lebih istimewa. Sehingga, tidak lazim ketika digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Itu hanya salah satu ya….

Jakarta adalah kota pusat ekonomi, banyak mall berdiri di Jakarta, banyak lembaga negara berdiri di sana. Bagi orang yang baru merantau ke Jakarta pasti akan dikejutkan dengan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di Jakarta.

Untuk mengatasi hal tersebut memang perlu adaptasi beberapa saat agar lebih terbiasa. Syukur-syukur punya teman yang  sudah lama menetap di Jakarta, jadi kita bisa tanya-tanya apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak lazim dilakukan di Jakarta. Agar tidak terlihat aneh oleh orang-orang Jakarta.

2. Biaya hidup relatif mahal

Ya sekali lagi, Jakarta adalah kota besar lur, kota pusat ekonomi. Ini menyebabkan biaya hidup di Jakarta mahal.

Ketika saya di Jakarta, saya mampir ke sebuah restoran, biaya parkirnya adalah Rp4000 untuk sepeda motor. Tapi ini tidak tahu ya di Jakarta bagian lainnya berapa. Bagi saya ini cukup tinggi untuk sekedar parkir. Di daerah Jawa Timur, untuk parkir biasanya hanya Rp2000, bahkan ada juga yang hanya Rp1000 untuk sepeda motor.

Ya menurut saya sih cukup mahal. Tapi itu kembali ke masing-masing individu, karena kekuatan finansial setiap orang beda-beda.

Selain itu, contoh lainnya adalah biaya kos. Di Jakarta kata kawan saya untuk dapat kos yang layak paling murah harnyanya pasti di atas 1 juta rupiah. Ya, lagi-lagi ini sangat mahal menurut saya, karena di daerah Jawa Timur Rp.400.000-Rp600.000 itu sudah dapat yang layak huni.

Tapi kembali lagi, ini Jakarta. Jadi memang normal ketika biayanya mahal. Jadi solusinya adalah ya perbanyak duitnya. Biar bisa bertahan di kota perantauan Jakarta.

3. Transportasi umum memadai

Jika di daerah menggunakan transportasi umum biasanya hanya digunakan ketika hendak ke pasar atau ke sekolah. Ke tempat lainnya sangat susah untuk menggunakan transportasi umum, karena transportasi umum tidak terkoneksi berbagai tempat.

Berbeda dengan Jakarta. Nah, ini adalah sukanya di Jakarta. Di Jakarta hampir smeua tempat menurut saya sih, sudah terhubung dengan tranportasi umum. Transportasi umumnya berupa bus transjakarta dan komuter.

Halte pemberhentin bus transjakarta sudah sangat banyak. Kalau mau ke mana-mana jadi sangat mudah. Bahkan juga kalau diperhatikan beberapa halte dekat dengan terminal. Jadi ya memang sangat bagus sih. Cocok buat orang-orang yang mau keliling Jakarta.

Selain itu harganya sangat murah. Jika tidak salah sekitar Rp3000. Itu sudah bisa naik bis kemana-mana. Kalau agk jauh katanya sih dikeni Rp6000 an. Tapi masih murah sih dengan biaya hidup Jakarta yang mahal.

Jadi untuk transportasi umum di Jakarta memang patut diacungi jempol. Sangat cocok untuk orang-orang perantau yang masih harus berhemat.

4. Banyak tempat bagus

Ketika bicara tentang tempat bagus sebenarnya relatif. Setiap orang berbeda-beda dengan pandangan masing-masing. Jadi ya di bagian ini saya akan menjabarkan pandangan saya mengapa Jakarta punya tempat bagus.

Jakarta sudah sejak lama memiliki aktivita yang padat sejak dulu.  Jakarta jadi pusat revolusi dan aktivitas lainnya. Bahkan sebelum Indonesia merdeka, Jakarta sudah menjadi salah satu pusat ekonomi.

Tak heran apabila banyak peninggalan yang masa lampau di Jakarta. Salah satunya daerah Jakarta Kota Tua. Ya tempat ini adalah tempat peninggalan sejarah sebelumnya. Jadi model bangunannya cukup klasik.

Bagi perantau tempat ini bisa dikatakan Malioboronya Jakarta. Hampir sama memang suasannya dengan daerah Malioboro Yogyakarta.

Selain itu ada Monumen Nasional (Monas). Bangunan ini memang sudah banyak diketahui masyarakat Indonesia. Bagi perantau, tempat ini pasti jadi salah satu tujuan utama yang kemudian mengabadikan diri di tempat ini dengan berfoto.

Kemudian dekat Monas, ada Masjid Istiqlal yang biasanya orang-orang di daerah tau tempat ini adalah tempat para pejabat negara sholat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Sehingga, masjid Istiqlal ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi perantau yang muslim.

Masih banyak lagi tempak yang menurut saya (pandangan perantau dari daerah) bagus di Jakarta. Sementara itu saja dulu. Mungkin lain kesempatan akan diulas secara lebih rinci.

Di samping suka duka bagi perantau di Jakarta, perlu kiranya untuk saya jabarkan apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan ketika merantau ke Jakarta.

Panduan Sukses Merantau di Jakarta

1. Harus punya mental kuat

Jakarta adalah salah satu kota tujuan perantau untuk mengadu nasib. Banyak orang-orang berbondong-bondong ke Jakarta. Ini menjadikan iklim kerja di Jakarta sangat kompetitif. Banyak pesaing.

Sehingga, apabila ingin merantau ke Jakarta, harus memiliki mental yang kuat. Karena semua orang berkompetisi. Kita harus kuat untuk menghadapi kompetisi yang sangat ketat.

Tapi ketika kita berhasil memenangkan kompetisi, maka kita akan segera merasakan buah manisnya.

Oleh karena perantau harus kuat mental agar terus bertahan sampai berhasil mencapai apa yang jadi mimpinya. Jangan gagal sekali langsung menyerang. Bangkit, langkukan evaluasi, kompetisi lagi, tumbang, bangkit lagi, evaluasi lagi, kompetisi lagi, begitu seterusnya. Harus seperti itu, agar tetap bisa bertahan di iklim yang kompetitif seperti Jakarta.

2. Harus punya skill

Setiap perantau pergi ke tempat perantauannya adalah untuk mencapai keberhasilan, baik bekerja maupun belajar. Biaya hidup yang mahal dan iklim yang kompetitif menjadi tantangan nyata ketika merantau ke Jakarta.

Untuk bisa terus hidup dan bertahan, kamu harus punya skill atau keterampilan yang mumpuni. Untuk apa menguasai skill?

Ketika merantau ke Jakarta, skill akan berguna agar bisa bekerja sampingan. Kerja sampingan ini dapat menjadi sumber tambahan dan modal untuk terus bertahan di Jakarta.

Bagi kamu yang ke Jakarta untuk belajar, skill akan sangat dibutuhkan untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Kamu harus punya skill yang benar-benar kamu kuasai secara mendalam, agar kamu dengan skillmu dilirik dan kamu bisa diperhitungkan.

Singkatnya, skill adalah adalah modal paling utama untuk terus bertahan dan sukses di tempat perantauan seperti Jakarta.

3. Perbanyak teman

Mungkin ini lebih umum. Kondisi bagaimana pun, bahkan sekalipun tidak merantau memperbanyak teman adalah keharusan. Bagaimana tidak, kita tidak bisa hidup sendiri di muka bumi ini, dan pasti membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidup kita.

Apalagi bagi perantau yang sangat asing dengan tempat rantaunya. Yang ditemui kebanyakan adalah orang asing yang sebelumnya belum dikenal.

Kunci untuk dapat berhasil di tempat rantau adalah perbanyak teman. Dengan mempunyai banyak teman maka akan memperluas jaraingan yang mungkin akan memberikan peluang keberhasilan di kemudian hari.

Selain itu, dengan mempunyai banyak teman akan memudahkan kita untuk beradaptasi dengan tempat rantau kita.

4. Jangan malu bertanya

Tempat rantau adalah tempat asing bagi para perantau. Tempat yang baru dan berbeda dengan tempat kelahiran. Apalagi dengan budaya yang relatif berbeda dengan tempat asal.

Sehingga sangat mungkin ketidaktahuan perantau akan medan rantaunya. Ketidaktahuan ini apabila terus dipelihara maka akan memberikan kerugian kepada perantaunya. Jangan sampai ketidaktahuan dipelihara sampai akhirnya menjerumuskan pada kesengsaraan.

Oleh karenanya, tidak ada salahnya untuk bertanya kepada warga sekitar akan kektidaktahuan kita. Coba mulai bertanya denga sopan.

Tetapi juga harus dicatat, jangan sampai ketidaktahuan kita dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Maka, saran saya coba tanyakan kepada orang-orang yang sedang berdiam di keramaian. Agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Ya itulah kurang lebih suka duka merantau di Jakarta dan panduan sukses merantai di Jakarta.

Semoga bermanfaat.

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url